UNTUK bisnis hotel dan resto di Kalimantan Barat, nama Suhardiman terbilang sudah sangat sohor. Rumahmakan dan hotelnya kini menyebar ke mana-mana. Di Kota Pontianak ia menyebar rumahmakan bermenu makanan khas daerah alias makanan tradis, yang kenikmatan rasanya sudah tak diragukan lagi.
Di luar Pontianak Adi – sapaan karib Suhardiman– juga menyebarkan warung warung makannya, sekaligus membangun hotel, di antaranya ada di Kota Singkawang dan Mempawah. Di Singkawang ada Resort Pantai Samudra, Kahyangan Resort, Dayang Resort dan yang kini sedang dibangunnya reklamasi di Sedau, Singkawang dengan area seluas 30 hektar.
Di Pontianak sendiri, Adi memulai bisnisnya di tahun 1992 di lokasi KH Wahid Hasyim dengan sebuah warung makan berkapasitas sepuluh orang saja. Warung itu hanya berukuran empat kali delapan meter, dan dilabeli nama Mak Kundil. Adi sendiri tak menyangka kalau menu makanan di warungnya itu, ternyata diminati.
Dalam sekejap namanya populer, jualannya pun laris manis. Melihat prospek bisnis rumahmakan cukup menjanjikan, Adi memastikan diri untuk masuk ke dalamnya. Pekerjaannya di sebuah pabrik karet ditinggalkannya, ia ingin fokus. Modalnya nekad saja, lantaran duitnya cuma Rp 7 juta yang didapat dari pesangonnya setelah berhenti kerja.
Tahun 1992 itu, Adi memulai perjalanan bisnisnya dengan warung makan kecil. Dia sendiri tak menduga kalau bisnis barunya ini sangat mengundang. Pelanggannya juga bervariasi, bahkan banyak juga yang dari kelas atas dengan kendaraan roda empat, terparkir di halaman rumahmakan kecilnya.
Nama Dangau, baru digunakannya ketika ia mendapatkan lokasi baru yang representatif di area Taman Budaya Jalan Ayani Pontianak. Nah, dari sinilah ia terus berkembang, hingga akhirnya memilih lokasi yang tepat di Arteri Supadio Kubu Raya hingga sekarang.
Lahan seluas 6000 meter persegi itu dibelinya tahun 1996, harganya masih sangat murah, hanya sekira Rp 20.000 per meter. Sekarang, wow harga tanah di area ini sudah terkerek tinggi, sekira Rp 2 juta hingga Rp 4 juta lebih per meternya.
Di lahan seluas itu, sudah berdiri beberapa bangunan. Dari semula hanya sebuah rumahmakan tradis dengan konsep lesehan, sekarang bertambah bangunan hotel, kafe dengan penganan sekelas pizza, dan sebuah resto menu santap sea food dengan label King Crab.
Discussion about this post