DARI hobi dan rasa cinta, ternyata bisa melahirkan bisnis menjanjikan. Ini juga dialami Fendy, pengusaha muda yang semula hanya punya bisnis jual beli motor bekas, juga punya bisnis tambahan, yakni jualan guk guk alias anjing jenis ras. Ternyata hasilnya menggiurkan juga. Maka tak heran kalau usaha jual beli mokas alias motor bekas kini ditinggalkannya, lantaran sepi terlebih dibadai pandemi Covid-19. Kini Fendi fokus dengan usaha hewan peliharaan.
Fendy menernakkan anjing pitbull. Dari sepasang, kini sudah melahirkan betina. Namanya Lady, walau usianya baru satu tahun, tapi bodinya luar biasa besar dan lumayan menyeramkan juga, terutama bagi mereka yang baru melihat sosoknya.
Beberapa pitbull di rumah Fendy memang berbodi besar-besar, masih ada lagi pudel si kecil yang kerap menemani Lady pitbull bermain.
“Senang aja memelihara anjing beginian, selain jadi hiburan, juga bisa untuk jaga rumah,” kata Fendy, sembari memperlihatkan beberapa pitbullnya, yang dikandangi di belakang rumahnya.
Untuk para pecinta hewan guk-guk ini, memang ada perkumpulannya, namanya Perkin (Perkumpulan Kinologi Indonesia). Kini namanya berubah menjadi Indonesia Kennel Klub. Organisasi ini termasuk organisasi nirlaba yang menjadi induk organisasi penggemar anjing ras atau anjing trah di Indonesia. Hanya organisasi ini, yang berwenang mengeluarkan surat silsilah atau stamboom anjing trah di Tanah Air, sekaligus menetapkan standar anjing trah Indonesia (anjing kintamani).
Perkin atau Kennel di Pontianak punya anggota puluhan orang, yang kesemuanya punya bermacam jenis anjing. Nah, bagi anjing-anjing jenis pemburu atau sekelas pitbull, dalam waktu-waktu tertentu, dibawa tuannya ke Polda Kalbar untuk belajar, terutama belajar menjadi anjing baik dan pintar.
Discussion about this post