DUABELAS tahun menggeluti dunia pasar modal di ibukota, membuat Taufan Febiola sangat sangat paham dengan bermacam-macam investasi. Dari yang resmi yang dikelolanya di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, hingga yang tak genah, seperti investasi tipu tipu dan investasi futures, yang disebutnya bukan pasar modal.
Dipercaya memimpin Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX) alias bursa saham di Pontianak delapan tahun lalu, yakni pasar yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan efek perusahaan yang sudah terdaftar di bursa itu, Taufan sudah banyak melakukan aksinya dan terbilang sukses.
Yang pertama adalah memberi pemahaman masyarakat tentang bursa saham itu sendiri, yang semula dimaknai sebagai judi, sehingga jumlah investornya tidak sesuai harapan. Dari kelas menengah atas sampai menengah bawah, dari pelajar hingga perguruan tinggi diperkenalkannya dengan pasar saham, sekaligus mengajak menceburinya.
“Pasar modal, bukanlah judi,” tegas Taufan. Banyak program yang ditawarkan, hingga menabung saham yang disebutnya Yuk Nabung Saham. Dia mencoba mengubah stigma bahwa saham bukanlah judi, dan bermain saham tidaklah mahal. Investasinya malah bisa seratus ribu Rupiah saja sudah bisa beli saham perusahaan.
Hasilnya, hingga pertengahan 2021 lalu saja, jumlah investor pasar modal di Kalbar berdasarkan Single Investor Identification (SID) sudah mencapai angka 39.158 SID. Sementara akhir tahun 2020 lalu, jumlah SID baru 26.056 . Ini menandakan literasi pasar modal khususnya investasi saham semakin bagus meski pandemi Covid-19 masih berlangsung. Tak hanya jumlah investornya meningkat, bahkan untuk nilai transaksi mengalami peningkatan.
“Tercatat hingga Juni 2021 nilai transaksi mencapai Rp 28,60 triliun. Untuk posisi akhir 2020 nilai transaksi di angka Rp 25,78 triliun,” ucap Taufan ketika ditemui di kantornya di bilangan Central Perdana Pontianak.
Hiruk pikuk dunia investasi membuat Taufan punya tanggung jawab untuk menyadarkan masyarakat agar tidak selalu tertipu, terutama oleh tawaran investasi yang tak jelas hingga kemudian berakhir dengan keributan.
Discussion about this post