Senin kemarin, Terawan menemui Komisi IX DPR RI, membahas vaksin Nusantara. Ada kemungkinan uji klinis vaksin yang sempat terkendala tersebut akan dilanjutkan.
“Kita berdoa, mudah-mudahan ini bisa segera terealisasi untuk izin edar alat kesehatannya. Karena itu kan terkendala. Maka tadi dibicarakan,” kata Terawan usai rapat bersama Komisi IX DPR RI.
“Supaya izin edar alkes membuat vaksin Nusantara diizinkan, sehingga uji klinis 3 bisa berjalan dengan baik. Kalau bisa, target saya secepatnya. Tapi ini tergantung regulator Kementerian Kesehatan,” tutur dia.
Vaksin Nusantara adalah jenis terapi imun, yang memanfaatkan sel dendritik dari tubuh seseorang untuk memicu kekebalan tubuh. Dalam perkembangannya vaksin Nusantara menuai kontroversi hingga akhirnya ‘mentok’ di uji klinis fase 2.
Dalam Nota Kesepahaman bersama Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan TNI AD, kemudian disepakati bersama vaksin Nusantara hanya untuk kepentingan riset dan berbasis layanan saja. **
Editor : Yuli.S
Discussion about this post