BANK Indonesia (BI) memperkuat ketahanan siber, baik dalam internal maupun lingkup industri keuangan. Hal itu diwujudkan melalui peluncuran Program Budaya Keamanan Siber.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung dalam siaran pers Selasa 21 Juni 2022 mengungkapkan, upaya lain yang dilakukan BI adalah, membangun pusat ketahanan siber antarlembaga di Indonesia, serta membangun tim respons atas insiden komputer terkait keamanan keuangan.
” Inisiatif tersebut mendapat perhatian dan diapresiasi Central Banking Publication (CBP), dengan memberikan penghargaan Cyber Resilience Initiative (insiatif ketahanan siber) dalam Central Banking’s FinTech RegTech Global Awards tahun 2022,” kata Juda Agung.
Menurut dia, ketahanan siber harus diupayakan pada aspek manusia, proses, dan teknologi.
“Dalam Program Budaya Keamanan Siber ini, kami tidak hanya fokus pada manusia sebagai faktor krusial, namun juga secara holistik sehingga dapat bersama membangun ekosistem keuangan yang lebih kuat,” tuturnya.
Menurut Juda, tidak ada senjata pamungkas untuk menjamin suatu organisasi terlepas dari ancaman dunia maya. Kleh karena itu perlu adanya pendekatan keamanan berlapis yang mencakup manusia, proses, dan teknologi.
Discussion about this post