KABAR menyenangkan diungkapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar yang baru saja merilis peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah ini. Menurut BPS, terjadi peningkatan IPM 2021 pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak.
Berbeda dengan peningkatan IPM 2020, yang hanya didukung oleh peningkatan pada dimensi umur panjang dan hidup sehat dan dimensi pengetahuan, sedangkan dimensi standar hidup layak mengalami penurunan. “Pada 2021, dimensi hidup layak yang diukur berdasarkan rerata pengeluaran riil per kapita (yang disesuaikan) meningkat 0,49 persen,” kata Wahyu Yulianto Kepala BPS Kalbar.
Pembangunan manusia di Kalimantan Barat terus mengalami kemajuan. Selama 2010-2021, IPM Kalimantan Barat rerata meningkat sebesar 0,84 persen per tahun dari 61,97 pada tahun 2010 menjadi 67,90 pada tahun 2021.
Setelah mengalami perlambatan pada tahun 2020, karena pandemi Covid-19, peningkatan IPM daerah ini, sudah kembali membaik pada tahun 2021, seiring dengan perbaikan kinerja ekonomi, yang berpengaruh positif terhadap indikator pengeluaran riil per kapita (yang disesuaikan).
Pada dimensi pendidikan, pada tahun 2021 penduduk berusia 7 tahun memiliki harapan lama sekolah (dapat menjalani pendidikan formal) selama 12,65 tahun, atau hampir setara dengan lamanya waktu untuk menamatkan pendidikan hingga setingkat kelas 3 SMA. Angka ini meningkat 0,05 tahun dibanding tahun 2020 yang mencapai 12,60 tahun. Sementara itu, rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,08 tahun menjadi 7,45 tahun pada tahun 2021.
Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun 2021 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 70,76 tahun, lebih lama 0,07 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya.
“Capaian IPM tahun 2021 yang meningkat 0,24 poin di tahun 2021 didukung oleh peningkatan semua komponen penyusunnya. Hal ini berbeda dengan tahun 2020 yang mengalami perlambatan akibat penurunan pengeluaran per kapita yang disesuaikan,” jelas Wahyu Yulianto, Kepala BPS Kalbar.
Dia menjelaskan, Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat, terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2021, UHH telah meningkat sebesar 1,70 tahun atau rerata tumbuh sebesar 0,22 persen per tahun. Pada tahun 2010, Umur Harapan Hidup saat lahir di Kalimantan Barat adalah 69,06 tahun, dan pada tahun 2021 mencapai 70,76 tahun.
Sementara dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun ke atas dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas. Kedua indikator ini, menurut Wahyu, terus meningkat dari tahun ke tahun, meski pada saat pandemi Covid-19 mengalami sedikit perlambatan.
Selama periode 2010 hingga 2021, HLS Kalimantan Barat rerata meningkat 1,47 persen per tahun, sementara RLS meningkat 1,59 persen per tahun,” katanya.
Wahyu berujar, dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia, adalah standar hidup layak, yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (atas dasar harga konstan 2012) yang disesuaikan.
Discussion about this post