ADVERTISEMENT
  • News
  • Komoditi
  • Travel
  • Otomotif
  • Entertainment
    • Lifestyle
    • Musik
    • Film
  • Sosok
  • Galery
  • Sport
  • Properti
Senin, Agustus 18, 2025
Matrabisnis
  • News
  • Komoditi
  • Travel
  • Otomotif
  • Entertainment
    • Lifestyle
    • Musik
    • Film
  • Sosok
  • Galery
  • Sport
  • Properti
No Result
View All Result
  • News
  • Komoditi
  • Travel
  • Otomotif
  • Entertainment
    • Lifestyle
    • Musik
    • Film
  • Sosok
  • Galery
  • Sport
  • Properti
No Result
View All Result
MATRA BISNIS
No Result
View All Result
  • About matrabisnis.id
  • ads BW-Media
  • Ads Meikarta
  • Contact Us
  • Galery
  • Home Page
  • Matra Bisnis
  • MB-ads
  • Pedoman Media Cyber
  • Redaksi
ADVERTISEMENT
Home Ekonomi Bisnis

Ekonom Kalbar Sorot Dana Bagi Hasil Sawit

Matrabisnis by Matrabisnis
26 Januari 2023
in Ekonomi Bisnis
Reading Time: 3 mins read
A A
Ekonom Kalimantan Barat, Prof Dr Eddy Suratman bersama jurnalis Fojekha.(matra)

Ekonom Kalimantan Barat, Prof Dr Eddy Suratman bersama jurnalis Fojekha.(matra)

ADVERTISEMENT

EKONOM Kalimantan Barat, Prof DR Eddy Suratman menyorot dana bagi hasil sawit, yang disebutnya harus jelas basis perhitungannya, apakah luas lahan, apakah produksi, apakah ekspor atau gabungan dari itu.

“Ini sudah menjadi tuntutan provinsi-provinsi penghasil sawit. Pertemuannya sudah beberapa kali sejak Februari 2022. Saya kira pertemuan penghasil itu, merupakan ujung dari keinginan lama dari provinsi penghasil sawit, untuk ikut menikmati pendapatan dari hasil sawit,” ucap Eddy Suratman kepada jurnalis yang tergabung dalam Fojekha (Forum Jurnalis Ekonomi Khatulistiwa).

READ ALSO

Topindo Terima Penghargaan Pemprov Kalbar

Bank Indonesia Kalbar Gelar Pekan QRIS Nasional 2025

Menurut Eddy, selama ini penghasil sawit banyak mengalami eksternalitas negatif, di mana banyak jalan yang rusak akibat angkutan TBS atau CPO, tapi mereka tidak mendapatkan apa-apa dari situ. Makanya mereka bersepakat dan mencari masalahnya dari mana.

“Kalau bagi hasil pajak kan jelas, pajaknya jelas, dapat uang dibagi. Kalau lihat pajak penghasilan itu, dari 100 persen dikumpulkan pemerintah, 80 persen ditahan pusat, 20 persen dikembalikan ke daerah. Dari 20 persen itu, 8 persen ke provinsi dan 12 persen ke kabupaten kota. Lha bagi hasil sawit ini belum jelas,” ucap Eddy.

ADVERTISEMENT

Dia menyebut, membaca usulan dari daerah penghasil sawit, bahwa mereka berharap dari bea keluar dan dari pungutan ekspor, itu jelas ada uangnya. Bea keluar dipungut oleh Bea Cukai dan pungutan ekspor dipungut oleh DJP (Direktorat Jenderal Pajak), jika digabungkan totalnya berapa per tahun.

Pengamat ekonomi ini mencontohkan, misalnya nilainya Rp 60 triliun, maka berapa persen yang mau dibagikan. Harus ada perhitungan basis bagi hasil atau cara membaginya. Berapa yang ditahan pusat, berapa ke kabupaten/kota dan harus dipertegas lagi, daerah penghasil itu siapa.

“Kalau pengusaha tertentu itu punya sawitnya 50 hektar saja, sudah bisa jadi daerah penghasil atau siapa. Definisi ini harus jelas,” tegas Eddy.

ADVERTISEMENT

Menurut dia, yang menikmati eksternalitas negatif bukan hanya daerah penghasil saja, yang bukan penghasil pun jalannya rusak juga. Kalau Kalbar itu bagi hasilnya untuk jalan, baik provinsi maupun kabupaten kota, yang terkena dampak negatif dari pengangkutan TBS maupun sawit.

“Karena itu harus ada perhitungan, sekian persen untuk kabupaten penghasil, sekian persen untuk daerah lainnya, sebagai pemerataan supaya ada menutupi kekecewaan, bahwa mereka pernah menikmati eksternalitas negatif,” ucapnya.

Eddy mengatakan, setelah jelas perhitungannya, juga harus dibicarakan lagi, bahwa uang ini boleh digunakan untuk apa, itu akan diatur dalam PP yang saat ini sedang dipersiapkan oleh Menteri Keuangan.

“Uangnya boleh untuk apa. Apakah boleh hanya untuk perbaikan jalan atau boleh yang lain, misalnya dibagikan kepada petani atau apa. Itu akan diatur semua,” ujarnya.

Soal penghitungan dana bagi hasil ini, menurut Eddy Suratman, harus betul-betul diperhatikan dan disepakati, jangan sampai salah hitung. Karena untuk Kalbar sendiri yang selama ini ekspornya dikirim melalui Riau atau Sumatera Utara, jangan sampai dirugikan, sebab ekspor Kalbar seolah-olah produksi dari daerah lain.

Surat Gubernur Kalbar Sutarmidji ke Kemenkeu menyebutkan, bahwa luas lahan Kalbar yang begitu besar, berproduksi setahun sekira 6,6 juta ton. Bisa diasumsikan, 20 persennya digunakan untuk lokal, 80 persennya saja yang diekspor, dengan harga asumsi terendah yakni 1.500 dolar, maka potensi kontribusi Kalbar pada penerimaan devisa negara bisa di angka Rp 115 triliun per tahun.

Page 1 of 2
12Next
Tags: dana bagi hasil sawitEKONOM Kalimantan BaratProf DR Eddy Suratman
ADVERTISEMENT
Previous Post

Larangan Ekspor Bauksit akan Meningkatkan Industrialisasi

Next Post

Gunakan PLN Mobile, Dapatkan Hadiah Mobil Listrik

Related Posts

Topindo Terima Penghargaan Pemprov Kalbar
Ekonomi Bisnis

Topindo Terima Penghargaan Pemprov Kalbar

17 Agustus 2025
Bank Indonesia Kalbar Gelar Pekan QRIS Nasional 2025
Ekonomi Bisnis

Bank Indonesia Kalbar Gelar Pekan QRIS Nasional 2025

17 Agustus 2025
DJP Kalbar Luncurkan Taxpayers’ Charter
Ekonomi Bisnis

DJP Kalbar Luncurkan Taxpayers’ Charter

15 Agustus 2025
XLSMART Tetapkan Susunan Direksi Baru Pasca Merger
Ekonomi Bisnis

XLSMART Tetapkan Susunan Direksi Baru Pasca Merger

13 Agustus 2025
Dinamika Perumda Aneka Usaha Kalbar Butuh Sentuhan Tangan Dingin
Ekonomi Bisnis

Dinamika Perumda Aneka Usaha Kalbar Butuh Sentuhan Tangan Dingin

8 Agustus 2025
LPS Optimis, Sistem Keuangan Indonesia Tetap Tumbuh
Ekonomi Bisnis

LPS Optimis, Sistem Keuangan Indonesia Tetap Tumbuh

8 Agustus 2025
Next Post
Gunakan PLN Mobile, Dapatkan Hadiah Mobil Listrik

Gunakan PLN Mobile, Dapatkan Hadiah Mobil Listrik

Pegawai PLN Mengajar di Sekolah Darurat

Pegawai PLN Mengajar di Sekolah Darurat

Bensin Turut Andil Menyumbang Kemiskinan

Bensin Turut Andil Menyumbang Kemiskinan

Discussion about this post

English   Indonesian

Pos-pos Terbaru

  • Balai Bahasa Kalbar Rayakan HUT Promoklasi dalam Kebersamaan
  • Siap Jadi Primadona, Skutik Premium Fashionable New Honda Stylo 160 Makin Mewah
  • Topindo Terima Penghargaan Pemprov Kalbar
  • Bank Indonesia Kalbar Gelar Pekan QRIS Nasional 2025
  • Satu Lagi Pebalap Indonesia Berlaga di MotoGP, Arbi Jadi Pebalap Pengganti
ADVERTISEMENT

Tentang Matrabisnis.id

Matrabisnis.id adalah media online pengembangan dari media cetak Matra Bisnis yang berbentuk tabloid dan terbit secara mingguan setiap hari Rabu. Matra Bisnis merupakan media cetak pertama di Kalimantan Barat, yang fokus pada berita-berita ekonomi dan terbit perdana pada tahun 2015.

Kategori

  • ADVERTORIAL
  • Bursa
  • Digital
  • Ekonomi Bisnis
  • Entertainment
  • Film
  • Internasional
  • Kedai
  • Kesehatan
  • Komoditi
  • Lifestyle
  • Musik
  • News
  • OPINI
  • Otomotif
  • PROMOTED
  • Properti
  • Sosok
  • Sport
  • Tak Berkategori
  • Tekno
  • Travel

Recent Posts

  • Balai Bahasa Kalbar Rayakan HUT Promoklasi dalam Kebersamaan
  • Siap Jadi Primadona, Skutik Premium Fashionable New Honda Stylo 160 Makin Mewah
  • Topindo Terima Penghargaan Pemprov Kalbar
  • Bank Indonesia Kalbar Gelar Pekan QRIS Nasional 2025

Copyright Matra Bisnis @2023

No Result
View All Result
  • News
  • Komoditi
  • Travel
  • Otomotif
  • Entertainment
    • Lifestyle
    • Musik
    • Film
  • Sosok
  • Galery
  • Sport
  • Properti

Copyright Matra Bisnis @2023

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.