ADVERTISEMENT
  • Contact Us
Friday, March 24, 2023
Matrabisnis
  • News
  • Komoditi
  • Travel
  • Otomotif
  • Entertainment
    • Lifestyle
    • Musik
    • Film
  • Sosok
  • Galery
  • Sport
  • Properti
No Result
View All Result
  • News
  • Komoditi
  • Travel
  • Otomotif
  • Entertainment
    • Lifestyle
    • Musik
    • Film
  • Sosok
  • Galery
  • Sport
  • Properti
No Result
View All Result
MATRA BISNIS
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Komoditi
  • Travel
  • Otomotif
  • Entertainment
  • Sosok
  • Sport
  • Properti
  • Galery
ADVERTISEMENT
Home Ekonomi Bisnis

Ekonom Kalbar Sorot Dana Bagi Hasil Sawit

Matrabisnis by Matrabisnis
26 January 2023
in Ekonomi Bisnis
Reading Time: 3 mins read
A A
Ekonom Kalimantan Barat, Prof Dr Eddy Suratman bersama jurnalis Fojekha.(matra)

Ekonom Kalimantan Barat, Prof Dr Eddy Suratman bersama jurnalis Fojekha.(matra)

ADVERTISEMENT

EKONOM Kalimantan Barat, Prof DR Eddy Suratman menyorot dana bagi hasil sawit, yang disebutnya harus jelas basis perhitungannya, apakah luas lahan, apakah produksi, apakah ekspor atau gabungan dari itu.

“Ini sudah menjadi tuntutan provinsi-provinsi penghasil sawit. Pertemuannya sudah beberapa kali sejak Februari 2022. Saya kira pertemuan penghasil itu, merupakan ujung dari keinginan lama dari provinsi penghasil sawit, untuk ikut menikmati pendapatan dari hasil sawit,” ucap Eddy Suratman kepada jurnalis yang tergabung dalam Fojekha (Forum Jurnalis Ekonomi Khatulistiwa).

READ ALSO

Kalbar Miliki Potensi Besar Terhadap Perekonomian Nasional

BI Siap Dukung Upaya Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Menurut Eddy, selama ini penghasil sawit banyak mengalami eksternalitas negatif, di mana banyak jalan yang rusak akibat angkutan TBS atau CPO, tapi mereka tidak mendapatkan apa-apa dari situ. Makanya mereka bersepakat dan mencari masalahnya dari mana.

“Kalau bagi hasil pajak kan jelas, pajaknya jelas, dapat uang dibagi. Kalau lihat pajak penghasilan itu, dari 100 persen dikumpulkan pemerintah, 80 persen ditahan pusat, 20 persen dikembalikan ke daerah. Dari 20 persen itu, 8 persen ke provinsi dan 12 persen ke kabupaten kota. Lha bagi hasil sawit ini belum jelas,” ucap Eddy.

Dia menyebut, membaca usulan dari daerah penghasil sawit, bahwa mereka berharap dari bea keluar dan dari pungutan ekspor, itu jelas ada uangnya. Bea keluar dipungut oleh Bea Cukai dan pungutan ekspor dipungut oleh DJP (Direktorat Jenderal Pajak), jika digabungkan totalnya berapa per tahun.

Pengamat ekonomi ini mencontohkan, misalnya nilainya Rp 60 triliun, maka berapa persen yang mau dibagikan. Harus ada perhitungan basis bagi hasil atau cara membaginya. Berapa yang ditahan pusat, berapa ke kabupaten/kota dan harus dipertegas lagi, daerah penghasil itu siapa.

ADVERTISEMENT

“Kalau pengusaha tertentu itu punya sawitnya 50 hektar saja, sudah bisa jadi daerah penghasil atau siapa. Definisi ini harus jelas,” tegas Eddy.

Menurut dia, yang menikmati eksternalitas negatif bukan hanya daerah penghasil saja, yang bukan penghasil pun jalannya rusak juga. Kalau Kalbar itu bagi hasilnya untuk jalan, baik provinsi maupun kabupaten kota, yang terkena dampak negatif dari pengangkutan TBS maupun sawit.

“Karena itu harus ada perhitungan, sekian persen untuk kabupaten penghasil, sekian persen untuk daerah lainnya, sebagai pemerataan supaya ada menutupi kekecewaan, bahwa mereka pernah menikmati eksternalitas negatif,” ucapnya.

Eddy mengatakan, setelah jelas perhitungannya, juga harus dibicarakan lagi, bahwa uang ini boleh digunakan untuk apa, itu akan diatur dalam PP yang saat ini sedang dipersiapkan oleh Menteri Keuangan.

“Uangnya boleh untuk apa. Apakah boleh hanya untuk perbaikan jalan atau boleh yang lain, misalnya dibagikan kepada petani atau apa. Itu akan diatur semua,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

Soal penghitungan dana bagi hasil ini, menurut Eddy Suratman, harus betul-betul diperhatikan dan disepakati, jangan sampai salah hitung. Karena untuk Kalbar sendiri yang selama ini ekspornya dikirim melalui Riau atau Sumatera Utara, jangan sampai dirugikan, sebab ekspor Kalbar seolah-olah produksi dari daerah lain.

Surat Gubernur Kalbar Sutarmidji ke Kemenkeu menyebutkan, bahwa luas lahan Kalbar yang begitu besar, berproduksi setahun sekira 6,6 juta ton. Bisa diasumsikan, 20 persennya digunakan untuk lokal, 80 persennya saja yang diekspor, dengan harga asumsi terendah yakni 1.500 dolar, maka potensi kontribusi Kalbar pada penerimaan devisa negara bisa di angka Rp 115 triliun per tahun.

Page 1 of 2
12Next
Tags: dana bagi hasil sawitEKONOM Kalimantan BaratProf DR Eddy Suratman
ADVERTISEMENT
Previous Post

Larangan Ekspor Bauksit akan Meningkatkan Industrialisasi

Next Post

Gunakan PLN Mobile, Dapatkan Hadiah Mobil Listrik

Related Posts

Kalbar Miliki Potensi Besar Terhadap Perekonomian Nasional
Ekonomi Bisnis

Kalbar Miliki Potensi Besar Terhadap Perekonomian Nasional

18 March 2023
BI Siap Dukung Upaya Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Ekonomi Bisnis

BI Siap Dukung Upaya Pertumbuhan Ekonomi Daerah

18 March 2023
Ekonomi Syariah 2023 Diprakirakan Tumbuh 4,5 Persen
Ekonomi Bisnis

Ekonomi Syariah 2023 Diprakirakan Tumbuh 4,5 Persen

13 March 2023
Gebyar Syariah Kalbar Dimulai 13 Maret – 20 April 2023
Ekonomi Bisnis

Gebyar Syariah Kalbar Dimulai 13 Maret – 20 April 2023

10 March 2023
Gebyar Ekonomi Syariah Kalbar Road to ISEF
Ekonomi Bisnis

Gebyar Ekonomi Syariah Kalbar Road to ISEF

10 March 2023
XL Axiata Catat Pertumbuhan Bisnis Lebih Tinggi dari Industri
Ekonomi Bisnis

XL Axiata Catat Pertumbuhan Bisnis Lebih Tinggi dari Industri

23 February 2023
Next Post
Gunakan PLN Mobile, Dapatkan Hadiah Mobil Listrik

Gunakan PLN Mobile, Dapatkan Hadiah Mobil Listrik

Pegawai PLN Mengajar di Sekolah Darurat

Pegawai PLN Mengajar di Sekolah Darurat

Bensin Turut Andil Menyumbang Kemiskinan

Bensin Turut Andil Menyumbang Kemiskinan

Discussion about this post

Change a language

English   Indonesian

EDITOR'S PICK

Pangeran MbS Siapkan Rp 4,8 Triliun untuk Rekrut Ronaldo

Pangeran MbS Siapkan Rp 4,8 Triliun untuk Rekrut Ronaldo

24 November 2022
New Honda Genio Meluncur di Kalimantan Barat

New Honda Genio Meluncur di Kalimantan Barat

18 April 2022
Pratama Arhan Dapat Dukungan Jalankan Puasa

Pratama Arhan Dapat Dukungan Jalankan Puasa

26 March 2022
Real Madrid Kampiun

Real Madrid Kampiun

29 May 2022

Ads Space

ADVERTISEMENT

Tentang Matrabisnis.id

Matrabisnis.id adalah media online pengembangan dari media cetak Matra Bisnis yang berbentuk tabloid dan terbit secara mingguan setiap hari Rabu. Matra Bisnis merupakan media cetak pertama di Kalimantan Barat, yang fokus pada berita-berita ekonomi dan terbit perdana pada tahun 2015.

Categories

  • Bursa
  • Digital
  • Ekonomi Bisnis
  • Entertainment
  • Film
  • Internasional
  • Kedai
  • Kesehatan
  • Komoditi
  • Lifestyle
  • Musik
  • News
  • OPINI
  • Otomotif
  • Properti
  • Sosok
  • Sport
  • Tak Berkategori
  • Tekno
  • Travel

Recent Posts

  • PLN Beri Diskon Tambah Daya Hingga 5.500 VA
  • 662 Guru SMK Belajar Motor Listrik Bareng AHM
  • Servis Lebih Dini, Astra Motor Berikan Promo Serbu Ketupat
  • Meriah, Anniversary Paguyuban Motor Honda di Kalbar     
  • About Us
  • Advertise
  • Pedoman Media Cyber
  • Redaksi
  • Contact Us

Copyright 2021 CV. Buntat Betuah. All rights reserved

No Result
View All Result
  • News
  • Komoditi
  • Travel
  • Otomotif
  • Entertainment
    • Lifestyle
    • Musik
    • Film
  • Sosok
  • Galery
  • Sport
  • Properti

Copyright 2021 CV. Buntat Betuah. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.