TERNYATA mie instan menjadi salah satu komoditi penyumbang angka kemiskinan, di samping komoditi lainnya, yaitu beras, rokok kretek filter, telur ayam ras dan daging ayam ras. Mie instan, menurut BPS menggeser komoditi kembung yang kerap menjadi langganan pemantik inflasi.
BPS (Badan Pusat Statistik) Kalimantan Barat dalam rilisnya awal bulan Agustus mengungkapkan, meski angka kemiskinan bergerak melandai, namun jumlah orang miskin juga masih lumayan tinggi. Kemiskinan ini di antaranya disumbang oleh komoditi makanan, di antaranya mie instan selain beras, rokok, telur dan daging ayam.
Secara umum, pada periode September 2011 – Maret 2022, tingkat kemiskinan di Kalimantan Barat mengalami penurunan, baik dari sisi jumlah maupun persentase. Jumlah penduduk miskin menurun dari 382,27 ribu orang di September 2011 menjadi 350,25 ribu orang pada Maret 2022. Persentase kemiskinannya dari 8,48 persen menjadi 6,73 persen.
Wahyu Yulianto, Kepala BPS Kalbar menyebut, perbandingan penduduk miskin pada Maret 2021 telah menurun sebanyak 17,64 ribu orang, sementara pada Maret 2022 persentasenya tercatat sebesar 6,73 persen, turun 0,11 persen poin terhadap September 2021 dan menurun 0,42 persen poin terhadap MAret 2021.
“Berdasarkan klasifikasi daerah tempat tinggal, periode Maret 2021 hingga Maret 2022, jumlah penduduk miskin di perkotaan berkurang sebesar 1,86 ribu orang dari 86,90 ribu orang Maret 2021 menjadi 85,04 ribu orang Maret 2022,” tutur Wahyu Yulianto dalam rilis yang ditayangkan via youtube.
Menurut dia, penduduk miskin di pedesaan juga mengalami penurunan. Berkurang 15,78 ribu orang dari 280,99 ribu orang pada Maret 2021 menjadi 265,21 ribu orang pada Maret 2022.
Sementara pada periode September 2021 hingga Maret 2022, jumlah penduduk miskin di perkotaan berkurang sebesar 4,00 ribu orang, dari 89,04 ribu orang September 2021 menjadi 85,04 ribu orang pada Maret 2022.
Situasi berbeda dengan peningkatan penduduk miskin di perkotaan, penduduk miskin di pedesaan mengalami peningkatan. Jumlah penduduk miskin di pedesaan meningkat 0,3 ribu orang dari 264,96 ribu orang per September 2021 menjadi 265,21 ribu orang di Maret 2022.
Kata Wahyu, penduduk miskin terbesar berada di wilayah Pulau Maluku dan Papua, yaitu sebesar 19,89 persen. Sementara, penduduk miskin terendah berada di Pulau Kalimantan, sebesar 5,82 persen.
“Dari sisi jumlah, sebagian besar penduduk miskin masih berada di Pulau Jawa yakni sebanyak 13,85 juta orang, sedangkan jumlah penduduk miskin terendah berada di Pulau Kalimantan dengan jumlah 0,98 juta orang,” sebut Wahyu.
Dia menjelaskan, bahwa garis kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan non makanan yang harus dipenuhi, agar tidak dikategorikan miskin. “Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rerata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan,” ucap dia.
Garis Kemiskinan pada Maret 2022 adalah sebesar Rp 520.660 per kapita per bulan. Dibandingkan September 2021, Garis Kemiskinan naik sebesar 3,05 persen. Sementara jika dibandingkan Maret 2021, juga terjadi kenaikan sebesar 7,70 persen.
Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM), maka peranan kemiskinan pada komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan.
Wahyu menuturkan, besarnya sumbangan GKM terhadap GK pada Maret 2022 sebesar 76,36 persen. Pada Maret 2022, komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada GK, baik di perkotaan maupun di pedesaan, pada umumnya hampir sama. “Beras masih memberi sumbangan terbesar, yakni 19,19 persen di perkotaan dan 24,68 persen di pedesaan,” tegas Wahyu.
Menilik lagi garis kemiskinan per rumahtangga dengan menghitung besarnya nila rerata Rupiah minimal yang harus dikeluarkan oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya, agar tidak dikategorikan miskin. Secara rerata, garis kemiskinan per rumah tangga pada Maret 2022 sebesar Rp 2.723.052 per bulan, naik sebesar 5,27 persen dibanding kondisi September 2021 yang angkanya Rp 2.586.767 per bulan.
Discussion about this post