DI Indonesia, perempuan memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Mereka memiliki dan menjalankan lebih dari 50 persen UMKM di Tanah Air, yang turut berperan penting bagi perekonomian negara. Terbukti pula, bahwa perempuan yang diberdayakan secara ekonomi mampu membawa dampak positif bagi lingkungan dan keluarga mereka.
Pada acara pembukaan KTT W20 yang berlangsung 19 – 20 Juli 2022, Menteri PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) RI, Bintang Puspayoga menyebut, bahwa setengah dari populasi dunia adalah perempuan, dan pandemi memberikan dampak yang lebih besar kepada perempuan.
Dampak tersebut antara lain berupa gaji yang rendah serta hilangnya pekerjaan. “Pandemi telah mendorong jatuhnya perempuan ke dalam kemiskinan yang ekstrim, bahkan semakin memperlebar kesenjangan gender,” kata dia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, berkata, presentase tenaga kerja perempuan di bidang pariwisata di Indonesia, telah mencapai 55 persen, sedikit lebih tinggi dari rerata global yang mencapai 54 persen.
“Perempuan seringkali menjadi tulang punggung pariwisata dan ekonomi kreatif, penopang kesejahteraan, baik di tingkat keluarga maupun di masyarakat, serta penjaga warisan budaya kita. Saya pun seringkali dengan bangga menceritakan, bahwa sejumlah pejabat senior hingga Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI adalah perempuan,” tutur Sandiaga.
Menurut dia, pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif, tercermin dalam perluasan peluang usaha, penciptaan lapangan kerja, dan pemberdayaan UMKM, dengan perempuan berada di garda terdepan.
“Sederhananya, tanpa peran perempuan, kita tidak dapat memulihkan pariwisata bahkan kondisi ekonomi. Mendukung perempuan untuk semakin berdaya saing dan terus menggali dan mengoptimalkan potensinya, menjadi kewajiban kita semua,” tegas Sandiaga.
Chair W20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi mengungkapkan, G20 memiliki peran yang kuat dalam mendorong kebijakan ekonomi yang berdampak dan bermanfaat bagi pemberdayaan ekonomi perempuan.
“Kami, W20, memiliki kesempatan untuk mempengaruhi tata kelola ekonomi global. Utamanya bagaimana memperkenalkan pertumbuhan ekonomi inklusif gender, yang mampu mempromosikan perdamaian internasional dalam hal melindungi perempuan dan anak perempuan. Kami berharap pemimpin G20, dimulai dari kepresidenan Indonesia dapat mendorong implementasi ini ke bentuk yang konkrit,” imbuhnya.
Discussion about this post