KALANGAN dunia usaha memperkirakan, perputaran uang selama libur Lebaran 2022/Idul Fitri 1443 H mencapai Rp 28 triliun hingga Rp 42 triliun dan diharapkan menggerakkan perekonomian daerah, serta meningkatkan produktivitas berbagai sektor usaha.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang dalam keterangan tertulis di Jakarta, mengatakan angka tersebut dihitung berdasarkan asumsi jumlah pemudik mencapai 85 juta orang dengan rerata tiga anggota keluarga.
“Dengan asumsi, jika jumlah yang mudik sekitar 85 juta orang dan rerata per keluarga tiga orang, maka jumlah yang mudik lebih kurang 28 juta keluarga. Jika rerata per keluarga membawa minimal Rp 1 juta, saja maka uang yang mengalir ke daerah paling sedikit Rp 28 triliun, jika membawa rerata Rp 1,5 juta per keluarga, maka potensi perputaran di kisaran Rp 42 triliun,” katanya.
Sarman menyebut angka tersebut adalah angka minimal, mengingat sebagian besar keuangan masyarakat masih belum pulih.
“Uang yang mengalir ke daerah mudik sekira 25 persen dari uang tunai yang disiapkan Bank Indonesia untuk kebutuhan selama Idul Fitri 2022 sebesar Rp 175,2 triliun yang meningkat 13,42 persen dari periode yang sama tahun 2021,” jelas Sarman.
Ada pun uang tersebut sekira 58 persen mengalir paling banyak di Pulau Jawa antara lain ke Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Jabodetabek dan Banten. Kemudian ke wilayah Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Bali, NTB, Maluku/Papua.
Discussion about this post