BANK Sentral AS Federal Reserve (Fed) Rabu menaikkan suku bunga acuannya sebesar setengah poin persentase, menandai kenaikan suku bunga paling tajam sejak 2000, ketika mengambil langkah lebih agresif untuk mengendalikan inflasi tertinggi dalam empat dekade.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), badan pembuat kebijakan Fed, memutuskan untuk menaikkan kisaran target suku bunga dana federal menjadi 0,75 hingga 1,0 persen, kata Fed dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan kebijakan dua hari.
Komite juga memutuskan untuk mulai mengurangi kepemilikannya atas sekuritas pemerintah dan utang agensi serta sekuritas agensi yang didukung hipotek pada 1 Juni, menurut pernyataan itu.
“Meskipun aktivitas ekonomi secara keseluruhan turun tipis pada kuartal pertama, pengeluaran rumah tangga dan investasi tetap bisnis tetap kuat,” kata Ketua The Fed, Jerome Powell.
“Kenaikan pekerjaan telah kuat dalam beberapa bulan terakhir, dan tingkat pengangguran telah menurun secara substansial.” “Inflasi tetap tinggi, mencerminkan ketidakseimbangan penawaran dan permintaan terkait pandemi, harga energi yang lebih tinggi, dan tekanan harga-harga yang lebih luas,” kata The Fed, menambahkan bahwa perang Rusia-Ukraina dan peristiwa terkait menciptakan tekanan kenaikan tambahan pada inflasi dan cenderung membebani kegiatan ekonomi.
Selain itu, penguncian terkait Covid-19 di China kemungkinan akan memperburuk gangguan rantai pasokan, bunyi pernyataan itu. “Komite sangat memperhatikan risiko inflasi,” kata The Fed.
The Fed biasanya menaikkan suku bunga seperempat poin persentase, dan kenaikan suku bunga setengah poin yang baru diumumkan, bersama dengan langkah segera untuk menyusutkan neraca 9 triliun dolar AS, akan menandai pergeseran ke mode pengetatan yang lebih agresif.
Keputusan The Fed ditujukan untuk memerangi inflasi yang melonjak, karena kekhawatiran yang berkembang bahwa inflasi yang tinggi akan mengakar.
Discussion about this post