PONDOK Pesantren Darul Fikri di Desa Sungai Belidak, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat melakukan panen buah anggur, Sabtu 26 Februari 2022.
Dari demplot berukuran 12 kali 12 meter persegi itu, buah anggur dari berbagai varian berjuntaian penuh warna, dari warna khasnya ungu hingga kuning kehijauan. Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Barat turut memegang peran penting dalam keberhasilan pengembangan buah anggur di Ponpes yang sukses disulap menjadi wisata religi.
Wisata Religi Ponpes Darul Fikri berada di Desa Sungai Belidak, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya berhasil mengembangkan buah anggur dengan kualitas yang tak kalah dari negara asalnya, Rusia, Ukraina, Amerika Serikat dan Jepang
Keberhasilan pengembangan buah anggur atau pengangguran, dibuktikan dengan panen bersama yang dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Agus Chusaini, Â Kepala Dinas PMPTSP Kubu Raya, Lugito mewakili Bupati Kubu Raya, Rektor Untan, Kepala Balai Benih Induk Hortikultura Dinas pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat, Anton Kamarudin yang menggagas “pengangguran” di Kalbar serta tuan rumah Ponpes Darul Fikri, Ustad Nur Kolik, SH.I dan sejumlah pejabat lain.
Agus Chusaini, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar optimis anggur bisa dikembangkan di Kalimantan Barat. Karena buah anggur diterima di mana-mana, peluang pasarnya juga lebih besar. Kalau memang mau diproduksi secara massal, permintaan pasar cukup besar, jadi tak perlu khawatir.
“Kalau kita memulai terlebih dahulu, maka kita akan menjadi pioner, menjadi daerah pertama yang memproduksi anggur,” ucap Agus penuh optimis.
Bank Indonesia memang punya program kemandirian pesantren. Khusus Pesantren Darul Fikri bantuan yang diberikan berupa peralatan IT (Information Technology), berupa laptop, infokus, printer serta pelatihan manajemen. Ini dinilai sangat membantu para santri dalam berinovasi dan berkarya.
Bahkan pada 5 Januari 2022 lalu, Bank Indonesia Pusat memberikan apresiasi kepada pesantren ini, karena dinilai memiliki kecepatan dan ketepatan waktu terbaik dalam penyediaan data.
Pengembangan tanaman anggur di Ponpes Darul Fikri dimulai sejak awal 2021 lalu dalam satu area berukuran 12 kali 12 meter persegi berisi 30 batang tanaman anggur dari berbagai jenis, yakni dari Rusia, Ukraina, Amerika dan Jepang. Tahun ini, tanaman anggur itu sudah panen ke tiga kalinya.
Pengembangan tanaman anggur ini begitu diapresiasi Bank Indonesia. Kata Agus Chusaini, buah anggur ternyata bisa dikembangkan di daerah Kalimantan Barat yang beriklim tropis, sekarang malah sudah panen yang ke tiga kalinya dan kondisinya baik.
Dia berharap, buah anggur ini bisa bermanfaat secara ekonomi di antaranya sebagai wisata, pembibitan dan sebagainya. Seperti yang sudah dilakukan di Wisata Religi Darul Fikri ini, pengunjung yang datang tak hanya menikmati alam serta fasilitas yang tersedia, tapi juga bisa melakukan poto selfi bersama buah-buah anggur nan segar.
Discussion about this post