INDUSTRI teknbologi finansial (Tekfin Fintech) mengalami perkembangan yang signifikan, terutama dalam adopsinya di masa pandemi, ini didukung oleh percepatan digitalisasi selaras berubahnya gaya hidup dan berlakunya pembatasan sosial.
Model fintech pun kian beragam, yang memenuhi keragaman layanan keuangan berbagai keperluan masyarakat. Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) yang merupakan asosiasi fintech terbesar, kini memiliki lebih dari 23 model bisnis.
Sekjen Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), Dickie Widjaya yang juga CIO Investree mengungkapkan perkembangan ekonomi dan keuangan digital terkini, potensi dan tantangan ke depan dalam media gathering yang digelar Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat di Singkawang, 4 – 6 Februari . Kata Dickie, fintech akan semakin berkembang dan memiliki peluang yang lebih baik.

“Potensi semakin besar, karena digitalisasi makin cepat,” ucapnya.
Dalam ulasan fintech, Dickie tampil secara daring di hadapan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Agus Chusaini serta sejumlah jurnalis dari berbagai media daerah ini.
Menurut Dickie, perkembangan fintech juga didorong oleh adopsinya yang tidak hanya untuk kebutuhan transaksi keuangan sehari-hari, tapi potensi lain seperti pemanfaatan fintech untuk pengumpulan pendapatan daerah, pengumpulan dana sosial, fintech pasar modal juga terus berkembang dan meningkatkan penetrasi pasar modal di Indonesia. Dari sisi penawaran, jumlah penyedia fintech berlisensi juga terus meningkat.
Secara nasional, nilai transaksi uang elektronik per Desember 2021 tercatat sebesar Rp 35,1 triliun. Transaksi digital banking lebih tinggi lagi, yaitu sebesar Rp 39,841,4 triliun. Sementara jumlah pinjaman yang telah disalurkan dari Fintech sebanyak 13,47 juta rekening penerima dengan nilai transaksi Rp 13,6 triliun, yang sebagian besar tersalurkan untuk UMKM sektor perdagangan besar dan eceran serta penyedia makanan dan minuman serta akomodasi. Sedangkan merchant yang mengadopsi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) saat ini sudah mencapai angka 12 juta merchant.
Menurut Dickie, pada tahun 2016, fintech pembayaran dan pendanaan merupakan solusi utama di pasar. Saat ini, ada berbagai solusi yang ditawarkan, seperti digital capital raise insurtech, wealthtech, serta market provisioning.
Discussion about this post