Penulis : Yuli.S
ERA digital memang tengah bergema di seantero jagad raya, tak terkecuali dalam dunia jurnalistik. Jurus 5 W plus 1 H yang menjadi andalan pewarta dalam industri media cetak selama ini, kini dinilai sebagai The Clasic Jurnalism. Karena eranya sudah berubah, tuntutan teknologi memaksa media konvensional harus banting setir masuk dunia digital.
“Karena jurnalis masa depan adalah jurnalis mainstream,” tegas Elba Damhuri, Head of Republika.co.id ketika tampil sebagai narsum media gathering Bank Indonesia perwakilan Kalbar bersama Fojekha (Forum Jurnalistik Khatulistiwa) di Singkawang, awal Februari 2022.
Bertajuk Optimalisasi Konten Ekonomi Media di Era Digital, Elba Damhuri, Head of Republika.co.id membuka paparan presentasinya di hadapan para jurnalis dari berbagai media Kalbar pada gathering yang digelar Bank Indonesia perwakilan Kalbar dengan pertanyaan simpel : Apakah konten ekonomi bisa dorong bisnis media?
Dijawab Elba sendiri dengan tegas : Bisa!
Dia kemudian memaparkan sembilan syarat konten ekonomi yang bisa menghidupkan industri media. Yang pertama adalah konten unik/signature atau khusus. Ke dua konten menjawab kebutuhan publik. Ke tiga sasar publik mana? Lokal, nasional, global. Ke empat, konsisten (endurance), upload, issu. Ke lima distribusi konten luas dan lengkap, yakni media sosial, tautan media mainstream nasional, tautan media lain dan tautan di bloging besar.
Selanjutnya syarat ke enam adalah membidik kebutuhan informasi digital yang tinggi. Ke tujuh, data driven jurnalism, ke delapan erverlasting konten ekonomi yang disebut sebagai growing conten, how to dilengkapi dengan tips serta pengetahuan dan syarat ke sembilan menurut Elba adalah menguasai SEO (Search Engine Optimization), yakni pengoptimalan mesin telusur yang dapat mendongkrak peringkat situs dan menjadi ranking teratas di hasil pencarian Google. Salah satu caranya adalah dengan model partnership bersama media lain.
“Para jurnalis dan editor harus jeli melihat apa saja yang bisa menjadi konten berita ekonomi,” kata Elba.
Dia memberi contoh, bahwa konten ekonomi yang paling banyak dicari di mesin pencari itu di antaranya adalah kisah sukses usaha dan kiat memulai usaha. Bahkan yang juga paling banyak dicari itu seputar aplikasi penghasil uang, cara mudah cari uang sampai berita tentang penghasilan dari menulis.
“Tidak sulit menulis isu-isu ekonomi, asalkan membumi, menyentuh kepentingan masyarakat, dan mencerahkan,” imbuhnya.
Discussion about this post