Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, bahwa transformasi digital merupakan salah satu deliverables utama Keketuaan Indonesia ASEAN 2023 untuk memperkuat posisi ekonomi digital ASEAN. “Kami juga tengah berupaya menyelesaikan substansi negosiasi ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) di akhir tahun 2023,” kata Airlangga.
Menko Perekonomian pada pembukaan FEKDI (Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia) 2023, yang digelar secara virtual, Senin 8 Mei 2023 menyampaikan, upaya menciptakan hasil yang konkret dari agenda Transformasi Digital ini adalah, menguatkan sinergi dan mendorong inovasi dalam pengembangan ekonomi digital.
Dijelaskan, pada tahun 2022, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai USD 77 miliar atau tumbuh 22 persen secara tahunan (yoy). Nilai ekonomi digital Indonesia tersebut, menguasai lebih dari 40 persen pangsa pasar ASEAN. Pada tahun 2025 nilai tersebut diprediksi naik hampir 2 kali lipat, hingga USD 130 miliar. Ke depannya, ekonomi digital diperkirakan akan terus tumbuh mencapai 20 persen dari PDB di tahun 2030.
“Indonesia telah menghasilkan satu Decacorn dan 11 unicorn. Ini menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan investor global, terhadap potensi ekonomi digital nasional. Untuk itu, diperlukan upaya perbaikan ekosistem digital, seperti infrastruktur, SDM, regulasi, dan pembiayaan,” ucapnya.
Menurut Airlangga, pengembangan ekonomi digital Indonesia, masih dihadapkan pada tantangan kesenjangan digital, seperti kesenjangan aksesibilitas dan kecepatan internet, kesenjangan dalam literasi dan keterampilan digital antara generasi muda dan tua, pedesaan-perkotaan.
Discussion about this post