SAPRAHAN Khatulistiwa, event akbar yang telah lima kali dihelat oleh Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Barat (Kalbar), tahun 2025 ini digelar pada 5 – 16 Februari 2025, bersinergi dengan banyak pihak dengan rangkaian acara yang unik dan menarik. Di antaranya dalam Puncak Kalbar Food Festival dengan menampilkan Kopi Pancong Durian yang akan memecahkan rekor Muri lagi.
Edi Hartono, Ketua Panitia Kalbar Food Festival menyatakan, bahwa kegiatan Food Festival dan pemecahan Rekor Muri ini sudah digelar lima kali. Tahun ini memasuki kali ke enam yang dilaksanakan di halaman parkir Ayani Megamall Pontianak pada 11 Februari 2025.
“Setiap agenda Festival Food kami selalu menargetkan Rekor Muri. Tahun ini akan ada kuliner khas Kalbar, yaitu Kopi Pancong Durian yang juga bakal memecahkan rekor Muri dengan jumlah peserta terbanyak,” jelas Edi Hartono, dalam jumpa pers bersama di kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Senin, 3 Februari 2025.
Menurut Edi, acara pemecahan Rekor Muri memang harus ada setiap tahun penyelenggaraan Food Festival ini. “Budaya kuliner Kalbar sangatlah beragam, makanya harus ada Rekor Muri. Karena kami juga ingin melakukan inventarisasi kuliner kita, untuk semakin menumbuhkan inovatif kuliner lokal dan mendukung pertumbuhan ekonomi,” kata Edi.
Stand yang disediakan ada sekira 210 stand, saat ini sudah terjual 168 stand yang diungkapkan Edi, semua berbiaya murah, dari Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta per stand. “Kita tidak mengambil keuntungan dari situ. Harga stand hanya untuk penggantian pembuatannya saja. Karena kita ingin mempromosikan kuliner Kalbar, bahkan sampai ke Sarawak dan berharap banyak UMKM yang ikut berpartisipasi,” ujar Edi.
Menariknya, agenda pemecah Rekor Muri ini akan digelar di atas tongkang. Agenda menarik lainnya adalah menghadirkan Chef Marinka, jurutama masak dan koki selebritas yang menjadi juri Master Chef Indonesia dan Junior Master Chef Indonesia. Chef Marinka berkesempatan akan melakukan demo masak dalam kegiatannya di Pontianak.
Food Festival ini sudah pasti menggerakkan perekonomian, dengan nilai transaksi yang tinggi hanya dalam waktu sepekan saja. Menurut Edi, dalam kegiatan tahun sebelumnya, jumlah uang beredar dalam kegiatan ini, bisa mencapai angka miliaran Rupiah.
Pada penyelenggaraan tahun sebelumnya, stand UMKM saja minimal terjadi transaksi sampai Rp 3 jutaan, bahkan ada yang tembus Rp 5 juta per hari. “Tahun lalu itu, ada sekira 115 stand UMKM yang melakukan transaksi hingga Rp 250 juta per hari. Ada juga stand yang transaksinya hingga Rp 7 juta. Nah, tahun ini, kami perkirakan bakal ada uang beredar di angka Rp 11 miliar sampai Rp 12 miliar selama even berlangsung,” ujar Edi.
Bank Indonesia Perwakilan Kalbar yang menginisiasi Saprahan Khatulistiwa, juga menargetkan peningkatan digitalisasi melalui transaksi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kalbar, Nur Asyura Anggini Sari mengungkapkan, volume transaksi QRIS hingga Desember 2024 sebanyak 31.403.375 dengan user 716.677 (19,23 persen dari penduduk dewasa Kalbar). Total merchant tercatat sebanyak 319.912.
Discussion about this post