“Untuk di pintu masuk kewaspadaannya saat ini masih lebih kepada pengamatan gejala. Dan gejalanya itu adalah demam, sama dengan Covid-19 seperti itu yang dilakukan,” jelas Endang dalam konferensi pers perkembangan Monkeypox di Indonesia yang digelar Kementerian Kesehatan, Rabu 27 Juli.
Kata dia, pengecekan suhu tubuh bakal diperketat demi cegah masuknya cacar monyet ke Indonesia. Dia juga sekaligus membantah akan mewawancarai pelaku perjalanan soal kecenderungan seksualitas mereka. Lagi pula cacar monyet bukanlah penyakit seksual yang menyerang kelompok tertentu seperti yang dibicarakan baru-baru ini.
Hal yang pasti kata Endang, pemantauan dilakukan terhadap pelaku perjalanan luar negeri. Jika memang terpantau meningkat suhunya, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut termasuk pemeriksaan PCR.
“Jadi tidak ada skrining (menanyakan) apakah orientasi seksual (homoseksual atau gay) tidak dilakukan seperti itu di bandara,” jelasnya.
Juru Bicara dari Kementerian Kesehatan sekaligus Dirut RSPI Muhammad Syahril mengatakan, pihaknya juga terus meningkatkan kewaspadaan terhadap maskapai yang terbang ke Indonesia.
Maskapai diharapkan bisa memberi pengarahan terhadap penumpangnya agar meningkatkan kewaspadaan kesehatan.
“Penumpang harus lakukan self assesment, melihat diri sendiri gejalanya, kemudian kontak erat kepada pasien sebelumnya, sehingga ini jadi bagian yang penting untuk melakukan skrining,” kata dia. **
Discussion about this post