Pertemuan di Manokwari dibagi menjadi beberapa sesi. Pada hari pertama, digelar seminar mengenai Perempuan Pedesaan dan Perempuan dengan Disabilitas.
Para narasumber adalah Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Ir Harlina Sulistyorini, Perwakilan Program Desa Inklusi Disabilitas di Situbondo dan Ketua PPDiS (Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo), Luluk Ariantiny. Selanjutnya, Ketua Komisi Nasional Disabilitas, Dr. Dante Rigmalia, M. Pd. dan Komisioner Komnas Perempuan, Bahrul Fuad.
Sesi pertemuan utama dengan bahasan Mengatasi Kerentanan untuk Membangun Ketahanan Perempuan Pedesaan dan Perempuan Penyandang Disabilitas. Sejumlah tokoh dijadwalkan memberikan sambutan, yaitu Chair Women20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi, Pj Gubernur Papua Barat, Komjen Pol. (Purn) Drs. Paulus Waterpauw,M.Si., Dewan Gubernur Divisi IV Bank Indonesia, Doni P. Joewono, Presiden KOWANI, Dr Ir Giwo Rubianto M.Pd, dan Co-Sherpa G20 Indonesia, Edi Prio Pambudi.
Selain itu, tiga menteri terkait dengan isu utama yang dibahas, akan menyampaikan pidato, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia, Abdul Halim Iskandar, Menteri Sosial Republik Indonesia, Ir. Tri Rismaharini dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, I Gusti Bintang Puspayoga.
Pertemuan di Manokwari ini, menghadirkan kurang lebih 30 pembicara yang berkompeten, terdiri dari para pejabat pemerintah di bidang terkait, akademisi, hingga aktivis. Pembicara dari luar negeri antara lain, dari W20 Argentina, Mabel Bianco, W20 Turki, Gulden Turktan, Co-Chair, serta Women with Disability Working Group W20, Narnia Bohler-Muller. **
Editor Yuli.S
Discussion about this post