Sementara inflasi Maret 2022 tetap terkendali (2,64 persen, yoy) didukung oleh masih memadainya sisi penawaran dalam merespons kenaikan permintaan. Tetap terkendalinya ekspektasi inflasi, stabilitas nilai tukar Rupiah, serta berbagai respons kebijakan yang ditempuh, sehingga mendukung stabilitas perekonomian.
Meskipun demikian, menurut Sri Mulyani, sejumlah risiko rambatan perkembangan ekonomi global terhadap inflasi, cost of fund, kinerja perekonomian, serta SSK perlu diwaspadai. Untuk itu, KSSK akan terus memperkuat koordinasi dan pemantauan bersama, termasuk melalui respons kebijakan yang terkoordinasi dan tersinergi.
Dari sisi fiskal, APBN melanjutkan kinerja yang positif. Realisasi Pendapatan Negara hingga akhir Februari 2022 tumbuh sebesar 37,73 persen (yoy) mencapai Rp 302,42 triliun (16,38 persen target APBN 2022), ditopang pemulihan kinerja dunia usaha dan kenaikan harga komoditas yang mendorong peningkatan aktivitas ekspor impor. Realisasi Belanja Negara melambat 0,1 persen mencapai Rp 282,7 triliun (10,4 persen pagu).
Meskipun melambat, realisasi Belanja Negara membaik dibandingkan periode Januari 2022, yang terkontraksi sebesar 13,0 persen. Membaiknya realisasi Belanja Negara didukung oleh realisasi Belanja Pemerintah Pusat yang sebesar Rp 172,2 triliun, baik untuk belanja operasional K/L maupun belanja program K/L di antaranya untuk belanja infrastruktur serta bantuan sosial (bansos). **
Editor Yuli.S
Discussion about this post