BANK Indonesia melakukan perluasan QRIS (QR Indonesian Standard) melalui implementasi program SIAP (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai) QRIS, guna mendukung pencapaian 15 juta pengguna baru QRIS pada 2022, serta meningkatkan limit QRIS dari semula Rp 5 juta menjadi Rp 10 juta berlaku 1 Maret 2022.
Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam rapat KSSK (Komite Stabilitas Sistem keuangan) II yang dilakukan secara hibrid mengungkapkan, pada Februari 2022, nilai transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 41,35 persen (yoy) mencapai Rp 27,1 triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 46,53 persen (yoy) menjadi Rp 3.732,8 triliun.
Nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit juga terkerek 2,88 persen (yoy) menjadi Rp 596,2 triliun. Di sisi tunai, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Februari 2022 naik 12,49 persen (yoy) mencapai Rp 881,5 triliun.
BI juga terus melakukan pendalaman pasar uang baik valas maupun Rupiah guna mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah, serta memperluas penggunaan instrumen lindung nilai (hedging), dan memfasilitasi perdagangan-investasi antarnegara.
Kebijakan internasional diperkuat dengan memperluas kerja sama dengan bank sentral dan otoritas negara mitra lainnya, fasilitasi penyelenggaraan promosi investasi dan perdagangan bekerja sama dengan instansi terkait termasuk dengan memperluas penggunaan Local Currency Settlement (LCS) sebagai sarana untuk penyelesaian transaksi perdagangan dan investasi bilateral dengan negara-negara mitra utama, khususnya di kawasan Asia.
Discussion about this post