Nadia mengatakan, sejak ada relaksasi terkait pelaku perjalanan dalam negeri, sebelumnya memang sudah terjadi peningkatan jumlah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan mudik tahun ini menambahkan satu syarat lagi, yang tadinya jika sudah disuntik vaksin dua kali sebenarnya tidak memerlukan lagi tes PCR atau antigen. Saat ini, pelaku perjalanan yang telah divaksinasi tiga kali yang bebas tes PCR dan antigen.
“Kenapa? Karena tadi, jumlah mobilitas yang tinggi. Kenapa mobilitas yang tinggi? Karena kita tahu tadi, kecenderungan peningkatan kasus selalu terjadi pada mobilitas yang tinggi,” ujar dia.
Hal yang dilakukan tersebut, katanya, seiring usaha menekan terus penularan Covid-19 pada rentang waktu tertentu, supaya situasi endemi dapat berkemungkinan terjadi setelah Ramadhan dan mudik, agar level penularan dapat serendah mungkin, sehingga para pemudik hanya diberikan edukasi untuk melakukan vaksinasi penguat.
“Sebenarnya kan kemarin kita sudah bebas dosis ke dua full, sudah tidak perlu PCR sama antigen, karena jumlah orang yang mobilitas itu kita lihat cukup dengan proteksi dua dosis. Tapi karena kita bayangkan 80 juta yang akan bermobilisasi, maka harus menaikkan proteksinya. Makanya vaksin penguat kami dorong ke depannya,” ujar Nadia. ** Ant
Discussion about this post