KOTA Pontianak bertabur dengan beragam kuliner, dari yang “berat” sampai yang “ringan”, dari yang asli Kalbar sampai yang luar, semua ada dan tersedia, karena selera tak mengenal batas dan daerah, yang terpenting halal dan nikmat. Persaingan yang panas, membuat pelaku bisnis kuliner harus pintar meramu olahannya, di samping pelayanan menyenangkan.
Salah satu kuliner yang paling banyak dilirik adalah Pempek. Penikmatnya lumayan banyak, karenanya peluangnya masih terbentang. Pelaku usaha makanan pempek ini pun kian menyebar dan laris manis. Bahkan kini malah jadi sajian menu pesta pernikahan. Pelaku usahanya pun menggoreng laba dari renyahnya usaha pempek ini.
Lihat saja pempek berlabel Sriwijaya Ompink yang awalnya buka di jalan Panglima Aim seberang kota Pontianak. Hanya dalam kurun tiga tahun saja, pempek Ompink sudah menyebar masuk kota Pontianak dan daerah Tayan, Sanggau.
Ada yang beda dari penganan pempek Ompink ini, karena racikannya terbilang betul-betul asli dari daerah asalnya, yaitu Palembang. Tak heran, karena peracik sekaligus pemilik usahanya memang kelahiran asli Palembang, yang mempersunting gadis Pontianak, kemudian menetap dan membuka usaha di bumi khatulistiwa ini.
Pemegang kendali bisnis ini adalah Nana Zuariah, ibu dua orang anak yang tak lain adalah istrinya Pink Syafril pemilik ide pempek Sriwijaya Ompink. Bermula dari lima tahun lalu, pempek Sriwijaya menyajikan jualan pempek seperti yang banyak dijual di sini, yakni pempek kapal selam. Selain itu ada juga menu ayam goreng dengan sambalnya serta bermacam minuman jus segar. Ada juga kopi dengan taburan biji kopinya sebagai penghias dan pelezat rasa.
Belakangan menu pempek Nana bertambah lagi variasinya dengan ciri khas dan betul-betul asli Palembang, yakni pempek lenggang dengan tiga jenis rasa yaitu pempek lenggang original, empek-empek lenggang vegetable dan empek-empek lenggang chiken.
Discussion about this post