Dengan anggaran yang terbatas BI tetap menjalankan perannya menjaga inflasi dan mengembangkan perekonomian, terus mendorong petani dan melakukan pembinaan kepada pelaku UMKM yang lama sekaligus menambah binaan baru. Saat ini BI Kalbar memang tengah mendorong pelaku UMKM agar beralih ke digital. Koordinasi dilakukan dengan akademisi Untan agar ketemu formatnya.
Program PSBI yang ke dua adalah Pengembangan Ekonomi dan UMKM Syariah, guna mendukung pertumbuhan baru. Program ini dilaksanakan melalui pengembangan kemandirian ekonomi pondok pesantren, food and fashion halal serta berbagai even pengembangan, seperti Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), dan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar).
Program ke tiga PSBI adalah Wirausaha Bank Indonesia (WUBI)
yang merupakan program untuk menjaring UMKM binaan potensial dan unggulan di daerah, melalui pendampingan secara end to end process untuk mencapai kemandirian UMKM, serta mendukung peningkatan ekonomi daerah.
Salah satu program unggulan WUBI, antara lain dilaksanakan melalui program korporatisasi UMKM, pameran produk, dan Inkubator Bisnis Bank Indonesia (INKUBBI) yang rutin digelar setiap tahun.
Terakhir program ke empat, adalah Local Economic Development, Â yang merupakan program Bank Indonesia dalam rangka menggali dan mendorong pengembangan produk unggulan daerah.
Agus menjelaskan, bahwa pengembangan masyarakat dan UMKM tersebut, dilaksanakan antara lain melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Program ini untuk mendorong kemandirian masyarakat, sehingga dapat mengembangkan daerah atau usahanya menjadi mandiri dan berdaya.
Sampai saat ini Bank Indonesia telah menyalurkan 9 PSBI di wilayah Singkawang yaitu, Pembangunan Pojok Baca dan Dongeng PAUD di RA (Raudhatul Atfal) Al- Ikhlas Singkawang Barat. Pembangunan BI Corner di Perpustakaan Daerah Kota Singkawang. Pembangunan MCK atau sarana sanitasi kepada Panti Asuhan Al-Ma’arif di Singkawang Selatan. Program uji coba padi dalam pot dan penguatan program rumah pangan lestari kepada Kelompok Wanita Tani Delima di Kecamatan Singkawang Tengah, yang bertujuan menjaga ketahanan pangan masyarakat.
Ada lagi bantuan pupuk trichoderma kepada Gapoktan Lirang di Singkawang Selatan untuk meningkatkan hasil pangan. Bantuan aprodi bawang merah kepada Gapoktan Pajintan di Singkawang Timur. Program demplot cabe kepada Poktan Muda Tani di Singkawang Tengah. Bantuan mesin Pengolahan Tepung kepada Kelompok Bulan Purnama di Singkawang Utara dan program Pengembangan Komoditas Hortikultura kepada Poktan JAS-B di Singkawang Selatan.
Penyerahan bantuan kepada Pokjan JAS-B dilakukan secara seremoni, dihadiri Wakil Walikota Singkawang, Drs. H. Irwan, M.Si, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Singkawang, Dwi Yanti serta kelompok tani JAS-B.
Irwan, Wakil Walikota Singkawang berucap terima kasih kepada BI, yang kata dia selama ini banyak membantu. Bukan hanya di sektor pertanian saja, tapi juga membantu sektor lain, seperti pariwisata.
“Bantuan seperti ini sangat penting untuk meningkatkan produktivitas, dan turut membantu pemerintah menstabilkan harga dan stabilkan inflasi. Bantuan ini hendaknya dirawat dan dijaga dengan baik, supaya BI tak jera,” imbuh Irwan.
Dia juga bilang, agar generasi muda mengubah minset. Jangan berpikir jadi pegawai saja, karena ada sektor pertanian yang sangat menjanjikan. Terlebih Singkawang memiliki misi sebagai kota perdagangan dan wisata. Potensinya luar biasa, banyak wisatawan yang datang ke Singkawang. Mereka yang bermalam atau tidak, tetap butuh makan dan minum, apalagi yang menginap, mereka butuh sembilan bahan pokok, maka pertanian agro hortikultura akan meningkat. Pertumbuhan ekonomi akan terjadi, sesuai suplay and demand.
“Jangan takut untuk bertani. Jagung sebanyak-banyaknya di sini juga selalu habis, yang makan bukan hanya orang Singkawang, tapi juga dari Sambas, Bengkayang, Mempawah. Pertanian ini adalah sesuatu bisnis yang luar biasa yang dikirimkan oleh Tuhan,” kata Irwan. **
Discussion about this post