Awalnya hanya sebuah warung, itu pun berupa bangunan kecil yang disewa untuk tempat usaha pengganjal perut, seperti gado-gado, pecel ayam, nasi goreng, bakso, bubur pedas plus aneka minuman. Tak butuh waktu lama, warung kecil bernama Mak Dira yang mendapat suport dari Bank Kalbar ini berkembang pesat, hingga berhasil memiliki bangunan ruko sendiri.
Di tengah geliat perekonomian Bengkayang, Sanggau Ledo, Kalimantan Barat kisah Marni pemilik rumah makan Warung Mak Dira, menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM lainnya. Bertempat di lokasi strategis yang dulunya hanya berupa warung kecil sewaan, kini usaha kuliner Marni berubah menjadi bangunan permanen di lokasi strategis karena mendapat dukungan pembiayaan dari Bank Kalbar.
Marni memulai usahanya sekitar satu tahun lalu. Sejak awal, ia harus menghadapi tantangan klasik yang umum dihadapi pengusaha pemula, yakni keterbatasan modal.
Semula usaha yang ia jalankan tumbuh lambat. Namun dorongan untuk berkembang tidak pernah padam. Informasi tentang Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Kalbar yang ia dapat dari seorang teman, menjadi titik terang dalam perjalanan Warung Mak Dira.

Dengan keberanian dan tekad kuat, Marni mengajukan pinjaman KUR ke Bank Kalbar. Proses pengajuan berjalan lancar dan cepat. “Berkas-berkas yang diminta bisa saya lengkapi semua, dan saya dilayani dengan baik. Tidak ada kendala dalam prosesnya,” ujar Marni mengenang awal perjalanannya bersama Bank Kalbar.
Discussion about this post