Beragam usaha masyarakat dari kecil hingga besar terus bertumbuh dan menyebar setelah bermitra dengan Bank Kalbar dan memanfaatkan pembiayaan KUR. Di antaranya adalah keripik pisang Mariani yang semakin renyah setelah mendapatkan kucuran KUR Bank Kalbar dan penikmatnya juga semakin banyak.
Usaha keripik pisang ini dikembangkan oleh Mariani, seorang guru SD di Mempawah Timur, Kalimantan Barat. Mengolah dan menjual keripik pisang adalah salah satu upayanya untuk menambah penghasilan, lantaran ia hanya seorang pengajar.
Ketika masih sebagai pengajar honorer, Mariani memulai usahanya mengolah pisang menjadi keripik, penganan ringan yang disukai masyarakat. Dengan memanfaatkan bahan baku yang mudah didapat, Mariani mulai mengolah pisang menjadi keripik dengan beberapa varian rasa, yaitu manis madu, balado, dan original.
Ternyata, rasa manis madu menjadi primadona di kalangan konsumen. Pesanan datang silih berganti. Namun, seiring meningkatnya permintaan, tantangan pun muncul—modal usaha yang minim membuat produksi tak bisa berkembang lebih jauh.
Berbekal tekad dan keinginan untuk berkembang, Mariani akhirnya memberanikan diri mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank Kalbar. Ia sempat ragu, takut tak sanggup membayar cicilan pinjaman. Namun setelah melihat iklan KUR Bank Kalbar yang sering terpampang di tepi jalan Mempawah dan mendalami informasinya, ia tersadar bahwa bunga pinjaman yang ditawarkan ternyata sangat kecil dan terjangkau.
Dari pinjaman sebesar Rp 30 juta yang ia ajukan, Mariani mampu memperluas lini usahanya. Tak hanya memproduksi keripik pisang, dengan tambahan modal usaha tersebut ia mulai membuat berbagai jajanan tradisional, seperti putu kacang hijau, putu kacang tanah, dan kue ulat sutra. Penambahan produk ini memberi warna baru pada bisnisnya, sekaligus membuka peluang pasar yang lebih luas.
Discussion about this post