Kondisi tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) yang diukur menggunakan Gini Ratio pada September 2024 tercatat sebesar 0,314, naik sebesar 0,004 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio pada Maret 2024 yang angkanya 0,310.
“Angka Gini Ratio Kalbar mengalami sedikit kenaikan pada September 2024 dibandingkan pada Maret 2024. Ini menunjukkan, bahwa selama periode tersebut, belum terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran penduduk,” jelas Muh Saichudin, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar yang didampingi Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Ekonomi Pemprov Kalbar, Christianus Lumano. dalam rilis di kantor BPS Pontianak, Rabu 15 Januari 2025.
Dia mengungkapkan, bahwa Gini Ratio di daerah perkotaan pada September 2024 tercatat sebesar 0,341, naik 0.001 poin dibandingkan pada Maret 2024 yang angaknya 0,340. Gini ratio di daerah perdesaan pada September 2024 tercatat sebesar 0,258, turun 0,001 poin dibanding Gini Ratio pada Maret 2024 yang sebesar 0,259.
Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, pada September 2024 distribusi pengeluaran kelompok penduduk Provinsi Kalimantan Barat 40 persen terbawah, adalah sebesar 21,47 persen.
“Jika dirinci berdasarkan daerah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 20,30 persen. Sementara untuk daerah perdesaan, angkanya tercatat sebesar 23,76 persen,” kata Saichudin.
Dibandingkan dengan bulan Maret 2024, angka Gini Ratio Provinsi Kalimantan Barat bergerak naik tipis hingga September 2024. Kondisi ini menunjukkan, bahwa selama periode tersebut belum terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran penduduk di Provinsi Kalimantan Barat.
Discussion about this post