Gaduh masalah pemilihan Ketua PWI Kalbar periode lima tahun ke depan, juga menjadi sasaran pertanyaan para anggota PWI Kalbar. Dari sekira seratus orang lebih yang terdaftar sebagai anggota PWI, ternyata hanya 48 orang saja yang memiliki hak suara. Selebihnya tidak punya hak suara, lantaran KTA (Kartu Tanda Anggota) yang sudah kadaluarsa.
Namun, para anggota PWI Kalbar menyatakan akan mengungkap dugaan kecurangan-kecurangan pelaksanaan Konferensi PWI Kalbar. “Kecurangan dan pelanggaran itu telah terlihat sejak mulai dibukanya pendaftaran. Ini akan kami buka dan sampaikan dalam forum resmi saat konferensi nanti,” kata Sy Dwi Kurniawan ketika bukber (buka puasa) bersama para insan pers PWI Kalbar, Rabu 27 Maret 2024.
Anggota senior PWI Kalbar, Udin Subairi juga mengaku kecewa karena persoalan KTA yang dinilainya tidak pernah tuntas. Senior PWI lain, Tugio menilai, Gusti Yusri selama ini tidak bisa mengakomodir dan menampung aspirasi dari para anggota.
“Sebagai seorang ketua, harusnya bijak mengakomodir aspirasi anggota. Ingat, Pak Yusri bisa duduk menjadi ketua, dikarenakan upaya dari kami semua juga. Jangan sampai melupakan sejarah ini,” kata Tugio.
Para anggota senior PWI Kalbar ini, juga menyatakan menolak Gusti Yusri untuk memimpin kembali PWI Kalbar. Mereka menilai, kepemimpinannya telah banyak melanggar PD PRT PWI.
“Kepengurusan PWI Kalbar periode 2017 – 2022 dinilai telah gagal menjalankan amanah. Apalagi, masa kepengurusannya sudah berakhir setahun lalu, dan diperpanjang hingga akhir tahun 2023,” katanya.
Werry Syahrial, senior PWI Kalbar, juga menegaskan untuk dilakukan peremajaan organsiasi insan pers tertua di Indonesia ini. Kata CEO HarianBerkat tersebut, kepengurusan PWI Kalbar musti segera diremajakan dan diperbaharui melalui konferensi. Kalau tidak, bakal berdampak buruk bagi organisasi.
Werry sendiri telah ditunjuk sebagai SC (Steering Committee) yang akan mengarahkan konferensi PWI Kalbar pada Sabtu 30 Maret 2024 besok. Dia mengingatkan kepada Gusti Yusri untuk mengurus sungguh-sungguh PWI Kalbar.
“Keberadaan PWI di Kalimantan Barat sangatlah penting. Karena itu, organisasi wartawan tertua di Indonesia ini, haruslah dirawat secara serius dan tulus,” imbuhnya. **
Discussion about this post