Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI) diluncurkan, bertepatan pada acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) yang digelar di Jakarta secara daring dan luring, Selasa, 20 Februari 2024 dan dihadiri Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
TKBI adalah klasifikasi aktivitas ekonomi guna mendukung upaya dan tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia, yang menyeimbangkan aspek ekonomi, lingkungan hidup dan sosial.
Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner OJK, menyampaikan alasan dari green taksonomi menjadi taksonomi keuangan berkelanjutan, karena di taksonomi hijau fokus utama adalah upaya mengurangi emisi karbon. Sementara dalam taksonomi keuangan berkelanjutan, dilihat secara lebih komprehensif dengan prioritas terkait pengurangan emisi karbon, dalam konteks yang lebih luas bagian dari lingkungan hidup, tapi juga secara berimbang memperhatikan aspek kemajuan sosial dan pembangunan ekonomi.
Mahendra menyebut, ada tiga pilar dari pembangunan berkelanjutan, yaitu lingkungan hidup, pembangunan sosial dan ekonomi.
“TKBI menyorot sumber daya kritikal atau critical minerals, karena sesuai dengan standar dan juga taksonomi yang berlaku di berbagai negara lain sebagai pendukung utama dari keberhasilan transisi energi itu sendiri,” kata Mahendra.
“TKBI juga digunakan sebagai panduan untuk meningkatkan pembiayaan berkelanjutan dalam mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) Indonesia dan dirancang agar dapat menjangkau semua pihak,” jelasnya lagi.
Discussion about this post