Namun akhirnya dia sadar, bahwa dananya yang lost, sebenarnya bisa balik hanya dalam waktu tiga bulan saja. Yakni dengan memperbaiki manajemen. Ketika itulah, papanya datang dan menawarkan bantuan manajemen pembukuan secara manual. Ini menjadi pelajaran berharga bagi Seiko.
Meski begitu, anak muda ini malah bersyukur. “Karena saya berpikir, kalau ketika itu saya tidak lost, mungkin tidak ada saya hari ini. Karena saya pasti arogan, sombong dan merasa hebat. Jadi saya pikir, saya disentil Tuhan dengan kehilangan itu,” kata Seiko.
Dia juga mengenang Mamanya, yang ketika dia kesulitan uang untuk membayar upah pekerjanya, sang Mama yang hanya punya Rp 5 juta merelakan uangnya untuk membantu sang putra.
“Mama saya adalah ibu rumahtangga biasa. Ketika itu menjelang Lebaran, saya memang lagi butuh dana dan Mama hanya punya lima juta. Mama bilang, ini uang yang Mama miliki, kamu pakai saja. Bayangkan,” ucap Seiko terbata-bata, sembari mengusap air matanya. Ia mengenang betapa orangtuanya begitu luar biasa.
Kini Seiko merasa sangat beruntung. Dalam usia muda, sukses dan masih memiliki kedua orangtua, sehingga dia bisa membalas jasa dan membahagiakan Papa dan Mamanya. Begitu pula dengan adik-adiknya, apapun kebutuhannya bisa dipenuhi oleh sang kakak.
Sekarang, di usianya yang menjejak 31 tahun, Seiko sudah memiliki empat perusahaan. Pertama PT Topindo Solusi Komunika yang didirikan tahun 2019. Perusahaan ini bergerak di pembayaran digital, dan Seiko adalah founder sekaligus CEO. Perusahaan startup ini memiliki aplikasi bernama Topindoku yang sudah go public.
Topindoku saat ini berkembang menjadi sebuah super app yang memiliki berbagai layanan pembayaran, mulai dari pulsa, paket data, tagihan prabayar-pascabayar, tiket perjalanan dan penyedia produk grosir, hingga peralatan untuk memudahkan toko-toko kecil.
Topindoku memiliki 24 kantor cabang yang tersebar di 24 kota di Indonesia dan telah membantu lebih dari 7.500.000 pelanggan, lebih 1 juta pelanggan terdaftar. Jumlah pekerjanya 200 orang. Salah satu kantornya ada juga di Kota Pontianak dan gudang di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, sementara kantor pusatnya tetap di Kota Singkawang.
Seiko bilang, Topindoku hadir untuk memudahkan UMKM dalam membangun dan mengembangkan bisnis. “Melalui super app yang tersedia di android dan IOS. Dalam satu aplikasi dan tanpa modal banyak, pengguna bisa melakukan transaksi sekaligus membuka peluang usaha, utamanya bagi UMKM,” jelas Seiko.
Perusahaan ke duanya adalah PT Topindo Media Investama yang bergerak di investmen company. Di sini Seiko adalah CEO dan Founder, begitu pula di perusahaan ke tiganya, yaitu PT Digitrans Solusi Nusantara, bergerak di bidang transportasi dan lifestyle. Perusahaan ke empatnya, Skylab Kreativa, bergerak di bidang digital marketing consultant dengan Seiko sebagai CEO.
Seiko Manito memang sangat berkomitmen membantu UMKM dalam mengembangkan usahanya, bahkan akan terus didorong untuk go nasional hingga go public. Dia mengungkapkan keprihatinannya terhadap UMKM yang masih banyak kesulitan bernafas, lantaran tergerus oleh kehadiran pasar-pasar modern. “Padahal UMKM adalah penggerak perekonomian masyarakat yang riil,” ucap Seiko.
Karenanya dalam menjalankan bisnisnya, anak muda ini membalikkan tujuan awal, yakni yang semula cari duit dan profit, diubahnya dengan terlebih dahulu mengedepankan dampak yang didapat bagi masyarakat.
“Artinya, kita bikin produk yang memberikan impact bagi masyarakat sekaligus solusi. Soal cuan pasti akan datang kemudian,” kata Seiko. **
Pewarta/Editor : Yuli. S
Discussion about this post