Telkomsel melakukan penandatangan kerjasama dengan Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, bertepatan dengan kunjungan kerja Menteri BUMN Erick Thohir di Kalimantan Barat. Penandatanganan kerjasama antara Telkomsel dan Untan dilakukan Rektor Universitas Tanjungpura, Prof Dr Garuda Wiko dan GM Consumer Sales Telkomsel Regional Kalimantan, Muharlis, disaksikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Komisaris Telkomsel Yose Rizal, Sabtu 4 Februari 2023.
Kerjasama Telkomsel dan Untan ini, menyangkut bidang layanan dan solusi digital bagi kampus dan Tri Dharma perguruan tinggi, yang sesuai dengan fungsi serta kewenangan masing-masing, guna kelancaran pelaksanaan tugas kedua belah pihak.
Muharlis menjelaskan, Telkomsel Digital Empowering for Community merupakan program kolaborasi dan sinergi Telkomsel dengan kampus, sekolah, dan institusi lainnya di Kementerian BUMN, yang melakukan kegiatan edukasi dan experience digital bagi para mahasiswa, pelajar, dan komunitas muda lainnya di Indonesia.
” Ini merupakan program Telkomsel dalam upaya mengembangkan talenta-talenta muda digital Indonesia, yang siap berkompetisi di era global,” tutur Muharlis.
Dia juga menjelaskan, bahwa Telkomsel memiliki produk solusi digital lifestyle di Indonesia, berbasis wireless. Yakni layanan internet rumah yang menggunakan perangkat modem WiFi dengan kualitas jaringan selular terbaik, mobility nya luar biasa tanpa harus stay di rumah, tapi bisa dibawa kemana saja selama terjangkau sinyal Telkomsel.
Dalam kuliah umumnya yang memukau ratusan mahasiswa Untan yang memenuhi ruang auditorium di Pontianak, Erick Thohir mengupas peran digital dan meminta anak muda Indonesia agar memanfaatkan disrupsi digital sebagai sebuah peluang. Menurut Erick, hadirnya disrupsi digital, akan memformat ulang banyak industri dan ekonomi.
Menteri BUMN ini menyampaikan, bahwa disrupsi digital merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan anak muda untuk dapat bersaing. “Akibat disrupsi, banyak pekerjaan hilang dibandingkan yang tumbuh. Artinya, akan terjadi perubahan signifikan dalam hal pekerjaan. Ini yang perlu diantisipasi,” ucap Erick.
Erick menggarisbawahi kenyataan, bahwa dari 10 perusahaan terbesar di dunia, tujuh di antaranya merupakan perusahaan teknologi. Itu adalah sinyal terjadinya perubahan besar dalam industri, bahwa kini eksplorasi sumber daya manusia nilainya sudah melebihi industri sumber daya alam.
“Kita sudah menghadapi first wave dengan hadirnya media online. Kemudian second wave dengan hadirnya bergam aplikasi. Kemudian third wave dengan hadirnya metaverse. Jangan sampai semua ini jadi sekadar arena yang dikuasai produk asing,” tegas Erick.
Discussion about this post