Obat-obatan sirup yang mengandung etilon glikon yang diduga menewaskan banyak Balita ternyata diproduksi di Indonesia. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bilang, kandungan senyawa etilon glikol dan dietilen glikol juga menyebabkan kematian pasien gagal ginjal akut di sejumlah negara.
“Sebenarnya kasus ini terjadi di banyak negara lain, di India, China dan lainnya. Etilon glikol dan dietilen glikol itu menyebabkan kematian banyak di negara lain. Yang kita lihat, obat-obatan tersebut yang dikonsumsi yang meninggal itu, diproduksi di sini, di Indonesia,” kata Budi, Kamis 20 Oktober 2022.
Kata Budi, sampel darah 99 pasien gagal ginjal akut yang meninggal dunia mengandung etilon glikol dan dietilen glikol. Selain itu, pihaknya juga telah memeriksa obat yang dikonsumsi balita-balita tersebut.
“Tapi intinya, memang ada beberapa dari sudah ada 99 balita yang meninggal, terus 99 balita itu kita periksa ada kandungan zat kimia berbahaya di dalamnya, etilon glikol dan dietilen glikol,” terangnya.
Budi pun meminta BPOM untuk mempercepat penelitian dan mengeluarkan keputusan, obat mana saja yang menyebabkan gagal ginjal pada anak-anak dan harus ditarik dari peredaran.
“Kita ambil tindakan preventif, kita tahan dulu sementara, supaya tidak bertambah lagi korbannya balita-balita kita. Kalau obat urusan dokter, tapi kita tahan ke dokter dan apotek-apotek, sampai nanti BPOM memastikan obat mana yang sebenarnya berbahaya,” imbuh Budi.
Discussion about this post