KONFERENSI Tingkat Tinggi W20 (Women20) menjadi engagement group pertama yang telah menghasilkan komunike, dan akan diserahkan langsung kepada Presiden Jokowi, pimpinan G20 Presidensi Indonesia pada penutupan W20 Summit.
Chair W20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi menjelaskan, terhitung sejak kick off pada Desember 2021 lalu, delegasi W20 telah menggelar berbagai diskusi terpadu dengan masukan maupun rekomendasi dari berbagai partner. Mereka merupakan organisasi yang fokus pada perempuan dan berasal sejumlah negara anggota G20.
Melalui komunike yang diserahkan kepada presiden tersebut, Uli berharap berbagai upaya diskusi yang telah dilakukan oleh W20 Presidensi Indonesia dapat membawa isu terkait gender, khususnya perempuan pedesaan dan perempuan dengan disabilitas, sebagai salah satu fokus G20.
Selaras dengan hal tersebut, Co-Chair W20 Indonesia, Dian Siswarini berkata, perhelatan W20 Summit di Danau Toba, juga fokus mengurai berbagai isu prioritas W20, terutama mengenai kesetaraan dan diskriminasi, ekonomi inklusif, hingga UMKM milik perempuan.
Selain itu, ada juga pembahasan mengenai isu terkait peningkatan akses perempuan penyandang disabilitas dan perempuan pedesaan ke pendidikan, teknologi, keuangan, dan kesetaraan kesehatan. Seluruhnya akan dikemas ke dalam rangkaian dialog dan konferensi kebijakan.
Menurut Dian, agenda W20 Summit diharapkan dapat menciptakan komitmen, kebijakan, hingga rekomendasi menjadi fokus utama G20 terhadap empat poin penting.
Pertama, mendorong kesetaraan, keamanan, dan kesejahteraan dengan menghapus diskriminasi yang menghambat partisipasi perempuan dalam perekonomian.
Ke dua, mencapai inklusi ekonomi dengan mendukung UMKM yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Ke tiga, mengatasi kerentanan untuk meningkatkan ketahanan, dengan fokus pada perempuan penyandang disabilitas dan perempuan pedesaan. Ke empat, seruan terhadap kesetaraan gender terkait Kesehatan.
Konferensi Tingkat Tinggi Women20 (W20) berlangsung pada 19-21 Juli 2022, di Hotel Niagara dan The Kaldera yang berada persis di tepi Danau Toba, Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Serangkaian agenda siap dilaksanakan, termasuk dialog dan konferensi dengan fokus pada berbagai topik seperti menangani diskriminasi untuk pembuatan kebijakan kesetaraan gender, pemberdayaan ekonomi perempuan, pertumbuhan ekonomi inklusif bagi perempuan pedesaan dan perempuan dengan disabilitas, dan pendampingan bisnis. KTT W20 juga siap menyampaikan Komunike W20 kepada Presiden RI sebagai pemimpin G20.
Pertemuan yang berlangsung secara hybrid ini mengangkat tiga sesi utama. Hari pertama akan dibuka dengan dialog yang mengangkat tema Memperkuat Persaudaraan antara Perempuan untuk Diplomasi Global, Berbagi Inspirasi dan Aspirasi. Hadir antara lain Delegasi W20 Korea Selatan, Minah Kang, Delegasi W20 India, Priti Darooka, serta Delegasi W20 Delegasi Jerman, Caroline Ausserer.
Dilanjutkan dengan konferensi internasional pemberdayaan perempuan di G20 yang terbagi ke dalam dua forum di waktu yang bersamaan. Forum pertama membahas dua tema penting yaitu, pertama, bagaimana mengatasi diskriminasi dalam pembuatan kebijakan yang fokus pada kesetaraan gender.
Ke dua, bagaimana mengatasi kesenjangan dan meraih peluang dalam pemberdayaan ekonomi perempuan. Hadir sebagai narasumber, antara lain Head of We-Fi Secretariat, Wendy Teleki yang akan mengangkat topik mengenai mempersempit kesenjangan pembiayaan UKM milik perempuan.
Selain itu, hadir pula CEO dan Founder Global Invest Her sekaligus Delegasi W20 EU, Anne Ravanona yang akan mengangkat topik gender responsive procurement.
Discussion about this post