LUMBA-LUMBA tanpa sirip (Finless Porpoise) paling kecil, ternyata ada di perairan Kubu Raya, Kalimantan Barat. Lumba-lumba atau Cetacean ini tipe pemalu bukan akrobatik, dan belum diteliti secara khusus. Karena pernah terjaring nelayan, membuktikan bahwa perairan Kubu Raya punya habitat paling penting.
Lumba-lumba tanpa sirip ini hanya berukuran kurang dari dua meter saja, sementara familinya yang lain berukuran sangat besar, seperti paus, lumba-lumba dan pesut.
Manajer Program Kalbar WWF-Indonesia, Albertus Tjiu berkata, bahwa hasil tes DNA terhadap hasil jenis lumba-lumba tanpa sirip, yang dijumpai di perairan Kubu Raya itu dinilai sangat penting, mengingat minimnya data terkait satwa ini di dunia.
“Porpoise berbeda dengan cetacean lainnya, ia merupakan hewan pemalu dan bukan hewan akrobatik, sehingga jarang terlihat di permukaan, kecuali saat ia ingin bernapas,” jelas dia.
Sedangkan lumba-lumba umumnya, sangat interaktif, senang melompat tinggi, sehingga sering terlihat dekat dengan nelayan dan bisa dilakukan pengamatan. Makanya, penelitian porpoise menjadi sulit dilakukan, mengingat minimnya perjumpaan terhadap satwa perairan jenis ini, di berbagai lokasi di dunia.
“Indonesia belum pernah melakukan penelitian khusus terhadap spesies ini. Untuk itu, bagi kami penemuan spesies tersebut di wilayah Kubu Raya menambah informasi penting, tentang keberadaan dan sebaran spesies lumba-lumba tanpa sirip di Indonesia,” kata Albertus.
Temuan mamalia laut lainnya, adalah paus yang terdampar pada Oktober beberapa tahun lalu, juga di Kecamatan Batu Ampar, Desa Padang Tikar 1 serta temuan Pesut hasil survei WWF-Indonesia sejak 2011 lalu.
Dari 88 jenis cetacean yang ada di dunia, 34 di antaranya ada di Indonesia, tiga di antaranya bisa dijumpai di wilayah perairan Kabupaten Kubu Raya, dengan komposisi jenis yang lengkap.
Faktanya, Kubu Raya menjadi wilayah yang memiliki keberagaman spesies tinggi, mulai dari daratan sampai laut.
Tingginya keanekaragaman hayati di Kubu Raya, perlu upaya konservasi yang komprenhensif. WWF-Indonesia sejak beberapa tahun lalu, telah mendeklarasikan wilayah penting yang memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi di Kubu Raya dengan sebutan Lanskap Kubu.
Discussion about this post