WARGA Kelurahan Pal Lima, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, mengolah daun kelor menjadi bahan makanan bagi balita dalam menekan angka stunting di daerah itu.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak Multi Juto Bhatarendro di Pontianak, Senin, mengatakan warga kelurahan itu mempunyai inovasi untuk menurunkan stunting lewat pengolahan daun kelor menjadi bahan makanan untuk diberikan kepada anak-anak.
Bahkan, kata dia, cara tersebut mampu menurunkan angka stunting secara drastis hingga 50 persen dalam kurun waktu satu tahun di kelurahan itu.
Pada 2020, angka stunting di Kelurahan Pal Lima tercatat sebesar 14 persen, kemudian pada 2021 berhasil ditekan menjadi tujuh persen.
“Daun kelor ini cepat tumbuhnya, tinggal diambil daunnya diseduh dan diolah misalnya menjadi bubur atau agar-agar sebagai asupan makanan bagi anak-anak,” ucapnya.
Menurut dia, daun kelor mempunyai kandungan mineral dan vitamin, bahkan kalium yang ada pada daun kelor tujuh kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan buah pisang.
Discussion about this post