BANK Indonesia terus melakukan sosialisasi penggunaan QRIS sebagai alat pembayaran digital, terutama di pasar-pasar tradisional. Desember 2021 sosialisasi sudah dilakukan di pasar induk Flamboyan Pontianak dengan 500 pedagang.
Bulan April ini, sosialisasi dan edukasi dilakukan di Pasar Kemuning Pontianak, dan akan terus bergulir ke pasar-pasar lainnya, seperti Pasar Dahlia, Pasar Teratai hingga ke Pasar Beringin di Singkawang dan lainnya.
Jeffri Pakpahan Asisten Direktur, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat menyebut, bahwa pedagang di Pasar Flamboyan saat ini, sudah merasa nyaman menggunakan alat pembayaran digital QRIS, karena banyak keuntungan yang didapatnya selain mudah, aman dan sehat. Dia berharap, pedagang di Pasar Kemuning juga akan melakukan hal yang sama, bertransaksi menggunakan QRIS.
Saat ini jumlah merchant QRIS di Indonesia sudah mencapai angka 12 juta, targetnya tahun ini meningkat menjadi 15 juta. Khusus Kalbar jumlahnya 171.950 merchant. “Sekarang target kita adalah meningkatkan pengguna baru, bukan pada merchantnya. Untuk Kalbar, tahun ini diharapkan ada penambahan 253 pengguna baru,” tutur Jeffri.
Sementara Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Kemuning, Muhammad Budi menyatakan menyambut positif upaya pemerintah untuk mendigitalkan masyarakat. “Kawan saya pedagang tempe di Jepang saja, sudah transaksi pakai digital. Kita di sini masih butuh edukasi dan sosialisasi terus menerus dari pemerintah,” ucap Budi.
Discussion about this post