BANK Indonesia perwakilan Kalimantan Barat terus melakukan sosialisasi dan edukasi QRIS di pasar-pasar tradisional daerah ini. Selasa 19 April 2022, sosialisasi dilakukan di Pasar Kemuning Kota Pontianak.
Kegiatan ini dihadiri Asisten Direktur, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, Jeffri Pakpahan, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak, Junaidi, SIP, MSi, Pimpinan PT BNI KC Pontianak, Pimpinan PT Fintech Karya Nusantara LinkAja area Pontianak, Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Kemuning, Budi serta puluhan pedagang pasar.
Sosialisasi dan edukasi yang berlangsung selama tiga hari, 19 hingga 21 April ini, merupakan persiapan program SIAP (Sehat, Inovatif dan Aman Pakai) QRIS di pasar Kemuning, guna memperkenalkan metode pembayaran terkini yang cepat, mudah, murah, aman dan handal (CeMuMuAh).
Jeffi Pakpahan, Asisten Direktur, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat dalam sambutannya menjelaskan, launching QRIS (Code Indonesian Standar) dilakukan pada 17 Agustus 2019 lalu, dan diimplementasikan pada 1 Januari 2020.
“QRIS hadir sebagai bentuk standarisasi QR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia bersama industri pembayaran, baik bank maupun non bank, yang berfungsi memfasilitasi transaksi pembayaran ritel di Indonesia dengan batas per transaksi senilai Rp 10 juta,” kata Jeffri.
Data per Maret 2022, implementasi QRIS di Kalimantan Barat telah mencapai angka 171.950 merchants, terdiri dari sektor UMKM, rumah ibadah, lembaga pemerintahan, sektor pariwisata serta pasar tradisional. Pasar Kemuning menjadi project ke dua SIAP QRIS pasar tradisional, setelah implementasi SIAP QRIS pada pasar Flamboyan pada Desember 2021.
Discussion about this post