Di sisi lain, kata Perry, BI terus mewaspadai dampak perkembangan kondisi global terhadap kinerja perekonomian nasional. Untuk itu, BI memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan KSSK dalam rangka mengendalikan inflasi, menjaga stabilitas moneter dan sistem keuangan, serta meningkatkan kredit/pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas guna mendukung pertumbuhan ekonomi, ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan.
“SSK dalam kondisi terjaga dengan kinerja industri jasa keuangan yang dalam tren membaik seiring dengan percepatan pemulihan ekonomi, didukung dengan kebijakan-kebijakan strategis OJK,” katanya.
Intermediasi perbankan per Februari 2022, disebut Perry, melanjutkan tren peningkatan dengan pertumbuhan kredit 6,33 persen (yoy), terutama ditopang kredit UMKM-retail dan korporasi dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 8,75 persen dan 5,83 peresn.
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) meneruskan pertumbuhan double digit sebesar 11,11 persen yang utamanya didukung kenaikan giro sebesar Rp 30,1 triliun. Dari industri keuangan nonbank (IKNB), penyaluran pembiayaan meningkat ke level Rp 372 triliun dan tumbuh positif sebesar 2,43 persen (yoy), didorong oleh jenis pembiayaan modal kerja dan investasi, dengan mayoritas sektoral mengalami pertumbuhan positif. **
Editor Yuli.S
Discussion about this post