Andre menjelaskan, pencapaian Nilai transaksi bruto (gross transaction valueatau GTV) proforma sebesar Rp 414,2 triliun (USD28,8 miliar) untuk periode 12 bulan yang berakhir pada 30 September 2021. Pendapatan bruto proforma sebesar Rp 15,1 triliun (USD1 miliar) untuk periode 12 bulan yang berakhir pada 30 September 2021.
Jumlah pesanan proforma sebesar sekira 2 miliar pesanan untuk periode 12 bulan yang berakhir pada 30 September 2021. Lebih dari 55 juta pengguna yang bertransaksi dalam setahun (annual transacting users atau ATU) secara proforma, per 30 September 2021. Lebih dari 2,5 juta mitra pengemudi terdaftar, per 30 September 2021. Lebih dari 14 juta pedagang terdaftar, per 30 September 2021.
Indonesia adalah ekonomi terbesar di kawasan Asia Tenggara, dengan kontribusi pendapatan domestik bruto (PDB) lebih dari Rp 14,4 kuadriliun (USD1 triliun) atau 35,2 persen dari PDB Asia Tenggara, dengan populasi 274 juta jiwa, yang menjadikannya negara terbesar di Asia Tenggara, dan terbesar ke empat di dunia.
Indonesia dan Asia Tenggara memiliki populasi muda dan sangat melek teknologi dengan daya beli yang terus meningkat, yang akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi digital kawasan ini.
Meningkatnya permintaan terhadap seluruh layanan yang disediakan ekosistem GoTo, didorong dengan meningkatnya adopsi digital oleh konsumen di seluruh Asia Tenggara, telah menjadi dasar bagi kinerja keuangan yang kuat yang ditunjukkan oleh Perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.
Nilai GTV (Gross Transaction Value) proforma GoTo telah menunjukkan tingkat pertumbuhan majemuk tahunan (compound annual growth rate atau CAGR) sebesar 46 persen antara tahun 2018 dan 2020, serta pertumbuhan tahunan (year-on-yearatau yoy) sebesar 62 persen antara kuartal ketiga tahun 2020 dan kuartal ketiga tahun 2021.
Pendapatan bruto proforma menunjukkan CAGR sebesar 56 persen antara tahun 2018 dan 2020, serta pertumbuhan yoy sebesar 55 persen antara kuartal ke tiga tahun 2020 dan kuartal ke tiga tahun 2021.
Saat ini GoTo telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, PT MandiriSekuritas, and PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, sebagai penjamin pelaksana emisi efek (joint lead underwriters)dalam IPO ini. **
Editor Yuli.S
Discussion about this post