SATU kaki Manchester City sudah melangkahkan ke babak semifinal Liga Champions 2022, karena dalam leg pertama 8 besar di Stadion Etihad pekan lalu, The Citizen menang 1-0 atas Atletico Madrid.
Namun posisi itu belum benar-benar aman. Pasalnya, kali ini Kevin De Bruyne dkk akan bertandang ke markas Atletico Madrid. Jika tim asuhan Pep Guardiola kalah dengan selisih 2 gol, maka mereka akan tersingkir. Jika skor hanya 1 gol, perpanjangan waktu akan dilakukan.
Terlebih, Atletico punya catatan istimewa tiap kali bermain di kandang sendiri, Stadion Wanda Metropolitano. Pasukan Diego Simeone selalu menang dalam 3 laga home terakhirnya.
Kemenangan 1-0 di leg pertama tersebut diraih Manchester City bukan tanpa perjuangan. Atletico sebagai tim tamu saat itu nyaris bertahan total.
Selisih gol yang terlihat tidak sulit untuk dikejar, tapi tidak mudah untuk diwujudkan. Pelatih Atletico Diego Simeone dihadapkan pada situasi yang dilematis. Satu sisi, ia harus menginstruksikan pasukannya untuk mendapatkan gol.
Di sisi lainnya, harus meladeni permainan terbuka City yang bisa jadi bumerang bagi Los Rojiblancos-julukan Atletico. Bermain bertahan total saja dengan formasi 5-5-0 di pertemuan pertama, gawang Atletico tetap koyak juga.
Apalagi coba bermain terbuka dengan meladeni agresivitas serangan City. Akan tetapi, memang tidak ada cara lain bagi Atletico untuk setidaknya mencuri gol terlebih dahulu lalu coba memaksakan pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu hingga adu penalti.
Skenario ini mungkin ada di kepala pelatih asal Argentina itu. Namun, Pep kiranya tak berharap skenario itu terjadi di Wanda Metropolitano. Pelatih asal Spanyol tersebut sudah kenal betul atmosfer pertandingan di markas Atletico saat melatih Barcelona.
Tekanan tinggi dari suporter Atletico akan menjadi lawan lainnya yang akan dihadapi Kevin De Bruyne dan kawan-kawan. Meski begitu, Pep memberikan jaminan timnya akan tetap tampil menyerang dan berupaya menyelesaikan pertandingan lebih cepat.
“Kami akan pergi ke Wanda untuk mencetak gol dan meraih kemenangan,” kata Pep soal peluangnya mengalahkan kembali Atletico di leg kedua.
Statistik merangkum Manchester City memegang 71 persen penguasaan bola dan melakukan tembakan percobaan sebanyak 15 kali. Sementara Atletico saat itu sama sekali tidak menyentuh gawang tuan rumah The Citizens.
Pep bahkan sempat frustrasi sebab gagal menembus pertahanan berlapis Atletico hingga pertengahan babak kedua. Namun, pada menit 70, De Bruyne menceploskan bola ke pojok bawah gawang Jan Oblak.
“Tidak ada ruang. Ini masalah kesabaran, saya memberitahu pemain di babak pertama bahwa kami bertindak benar, dan permainan pecah di paruh kedua. Saya rasa, laga akan serupa di Madrid (ATM tetap bertahan total),” kata Pep dalam wawancara usai laga, dilansir Marca.
“Kami mengira mereka akan bermain 3-5-2, lalu mereka tampil dengan 5-5-0, sebuah (formasi) yang sejak zaman purba dan hingga hari ini sulit untuk diserang,” terang Pep.
Discussion about this post