upaya menjaga momentum, yang diinisiasi sejak dua periode Presidensi G20 sebelumnya untuk mengatasi tantangan pembayaran antarnegara,” tutur Agus.
Menurut Agus, perekonomian Kalbar ke depan diperkirakan melanjutkan tren pertumbuhan positif. Hal tersebut didorong oleh kinerja sektor utama Kalbar, yaitu pertanian dan industri pengolahan yang diperkirakan akan terus meningkat.
Selanjutnya, percepatan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan yang ketat dalam kegiatan ekonomi selanjutnya diperkirakan akan mendorong permintaan dan mobilitas masyarakat secara umum. Ini juga akan memberikan potensi tekanan inflasi, sehingga diperlukan upaya penguatan koordinasi TPID.
Bank Indonesia berharap ada pengembangan sumber pertumbuhan baru, yang memberikan nilai tambah seperti pengembangan hilirisasi, ecotourism, dan pengembangan ekonomi kreatif melalui pemanfaatan teknologi digital yang perlu terus dilakukan.
” Ini juga perlu didukung dengan penyediaan infrastruktur yang memadai, seperti kawasan industri, jalan, jembatan, pelabuhan, kelistrikan, air dan telekomunikasi,” imbuhnya.
Begitu pula dengan upaya mendatangkan investasi langsung, juga perlu terus ditingkatkan melalui kejelasan informasi investasi, kemudahan perizinan, dan program promosi proyek clean and clear yang dilakukan secara efektif. **
Penulis Yuli.S
Discussion about this post