ADVERTISEMENT
  • News
  • Komoditi
  • Travel
  • Otomotif
  • Entertainment
    • Lifestyle
    • Musik
    • Film
  • Sosok
  • Galery
  • Sport
  • Properti
Senin, Agustus 18, 2025
Matrabisnis
  • News
  • Komoditi
  • Travel
  • Otomotif
  • Entertainment
    • Lifestyle
    • Musik
    • Film
  • Sosok
  • Galery
  • Sport
  • Properti
No Result
View All Result
  • News
  • Komoditi
  • Travel
  • Otomotif
  • Entertainment
    • Lifestyle
    • Musik
    • Film
  • Sosok
  • Galery
  • Sport
  • Properti
No Result
View All Result
MATRA BISNIS
No Result
View All Result
  • About matrabisnis.id
  • ads BW-Media
  • Ads Meikarta
  • Contact Us
  • Galery
  • Home Page
  • Matra Bisnis
  • MB-ads
  • Pedoman Media Cyber
  • Redaksi
ADVERTISEMENT
Home Ekonomi Bisnis

Prof Dr Eddy Suratman : Deindustrialisasi itu Nyata

Matrabisnis by Matrabisnis
6 Februari 2023
in Ekonomi Bisnis
Reading Time: 2 mins read
A A
Ekonom Kalbar, Prof Dr Eddy Suratman.

Ekonom Kalbar, Prof Dr Eddy Suratman.

ADVERTISEMENT

Sektor sumber daya alam mentah masih menjadi penopang terbesar perekonomian Kalimantan Barat. Sayangnya industri manufaktur masih terbilang stagnan, kendati berbagai upaya terus dilakukan pemerintah guna mendorong industrialisasi di provinsi ini. “Deindustrialisasi itu nyata, lantaran Indonesia tidak pernah mencapai level industrialisasi 30 persen Produk Domestik Bruto (PDB),” kata Ekonom Kalbar, Prof Dr Eddy Suratman.

Ketika menjadi narasumber seminar Forum Jurnalis Ekonomi Khatulistiwa (Fojekha) di Hotel Maestro Pontianak, Jumat 3 Februari 2023, Eddy Suratman menyebut, bahwa dunia industri manufaktur di Kalbar tergolong mengalami stagnasi, sebagian besar ekspor kita masih berupa bahan mentah seperti CPO (minyak sawit mentah) dan bauksit.

READ ALSO

Topindo Terima Penghargaan Pemprov Kalbar

Bank Indonesia Kalbar Gelar Pekan QRIS Nasional 2025

Hal serupa menjadi potret kondisi industri nasional. Menurut dia, Indonesia tidak pernah mencapai level industrialisasi 30 persen Produk Domestik Bruto (PDB). Level industrialisasi tertinggi yang pernah dicapai adalah 29,1 persen pada 2001. Setelah itu menurun secara konsisten. Data sementara PDB 2018 kuartal III, level industrialisasi hanya di angka 19,7 persen.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Padahal, kata dia, sektor utama pendorong pertumbuhan ekonomi, yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, dan industri pengolahan. Termasuk di dalamnya sektor pertanian yang potensial untuk dikembangkan adalah pertanian perkebunan, seperti padi, sawit, dan karet. Termasuk industri pengolahan alumina dan bauksit.

Pengamat ekonomi ini menilai, faktor penghambat utama pembangunan Kalbar terkait dengan aspek kapasitas sumber daya manusia. “Rata-rata lama menempuh pendidikan masyarakat kita, yang tergambar dalam Indeks Pembangunan Manusia masih relatif rendah. Selain itu, terkait aspek infrastruktur serta akses listrik, sanitasi, dan air bersih juga relatif rendah. Begitu juga rasio jalan dengan kondisi baik, relatif rendah,” tuturnya.

Page 1 of 2
12Next
Tags: Deindustrialisasi itu nyataEkonom KalbarFojekhaProf DR Eddy Suratman
ADVERTISEMENT
Previous Post

Pasar Modal Indonesia Ujung Tombak Pertumbuhan Ekonomi

Next Post

UMKM Raup Jutaan Rupiah Selama Imlek di Singkawang

Related Posts

Topindo Terima Penghargaan Pemprov Kalbar
Ekonomi Bisnis

Topindo Terima Penghargaan Pemprov Kalbar

17 Agustus 2025
Bank Indonesia Kalbar Gelar Pekan QRIS Nasional 2025
Ekonomi Bisnis

Bank Indonesia Kalbar Gelar Pekan QRIS Nasional 2025

17 Agustus 2025
DJP Kalbar Luncurkan Taxpayers’ Charter
Ekonomi Bisnis

DJP Kalbar Luncurkan Taxpayers’ Charter

15 Agustus 2025
XLSMART Tetapkan Susunan Direksi Baru Pasca Merger
Ekonomi Bisnis

XLSMART Tetapkan Susunan Direksi Baru Pasca Merger

13 Agustus 2025
Dinamika Perumda Aneka Usaha Kalbar Butuh Sentuhan Tangan Dingin
Ekonomi Bisnis

Dinamika Perumda Aneka Usaha Kalbar Butuh Sentuhan Tangan Dingin

8 Agustus 2025
LPS Optimis, Sistem Keuangan Indonesia Tetap Tumbuh
Ekonomi Bisnis

LPS Optimis, Sistem Keuangan Indonesia Tetap Tumbuh

8 Agustus 2025
Next Post
UMKM Raup Jutaan Rupiah Selama Imlek di Singkawang

UMKM Raup Jutaan Rupiah Selama Imlek di Singkawang

XL Prioritas Buka Pre-order Eksklusif Samsung S23 Series

XL Prioritas Buka Pre-order Eksklusif Samsung S23 Series

Gempa Turkiye karena Dua Patahan di Lempeng Anatolia

Gempa Turkiye karena Dua Patahan di Lempeng Anatolia

Discussion about this post

English   Indonesian

Pos-pos Terbaru

  • Topindo Terima Penghargaan Pemprov Kalbar
  • Bank Indonesia Kalbar Gelar Pekan QRIS Nasional 2025
  • Satu Lagi Pebalap Indonesia Berlaga di MotoGP, Arbi Jadi Pebalap Pengganti
  • KLHN 2025 Hadirkan Semangat Layanan Lebih Dekat, Lebih Hangat Bagi Konsumen Motor Honda
  • XLSMART Hadirkan BeRagam Promo Spesial Kemerdekaan
ADVERTISEMENT

Tentang Matrabisnis.id

Matrabisnis.id adalah media online pengembangan dari media cetak Matra Bisnis yang berbentuk tabloid dan terbit secara mingguan setiap hari Rabu. Matra Bisnis merupakan media cetak pertama di Kalimantan Barat, yang fokus pada berita-berita ekonomi dan terbit perdana pada tahun 2015.

Kategori

  • ADVERTORIAL
  • Bursa
  • Digital
  • Ekonomi Bisnis
  • Entertainment
  • Film
  • Internasional
  • Kedai
  • Kesehatan
  • Komoditi
  • Lifestyle
  • Musik
  • News
  • OPINI
  • Otomotif
  • PROMOTED
  • Properti
  • Sosok
  • Sport
  • Tak Berkategori
  • Tekno
  • Travel

Recent Posts

  • Topindo Terima Penghargaan Pemprov Kalbar
  • Bank Indonesia Kalbar Gelar Pekan QRIS Nasional 2025
  • Satu Lagi Pebalap Indonesia Berlaga di MotoGP, Arbi Jadi Pebalap Pengganti
  • KLHN 2025 Hadirkan Semangat Layanan Lebih Dekat, Lebih Hangat Bagi Konsumen Motor Honda

Copyright Matra Bisnis @2023

No Result
View All Result
  • News
  • Komoditi
  • Travel
  • Otomotif
  • Entertainment
    • Lifestyle
    • Musik
    • Film
  • Sosok
  • Galery
  • Sport
  • Properti

Copyright Matra Bisnis @2023

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.