ADVERTISEMENT
  • News
  • Komoditi
  • Travel
  • Otomotif
  • Entertainment
    • Lifestyle
    • Musik
    • Film
  • Sosok
  • Galery
  • Sport
  • Properti
Selasa, Juli 1, 2025
Matrabisnis
  • News
  • Komoditi
  • Travel
  • Otomotif
  • Entertainment
    • Lifestyle
    • Musik
    • Film
  • Sosok
  • Galery
  • Sport
  • Properti
No Result
View All Result
  • News
  • Komoditi
  • Travel
  • Otomotif
  • Entertainment
    • Lifestyle
    • Musik
    • Film
  • Sosok
  • Galery
  • Sport
  • Properti
No Result
View All Result
MATRA BISNIS
No Result
View All Result
  • About matrabisnis.id
  • ads BW-Media
  • Ads Meikarta
  • Contact Us
  • Galery
  • Home Page
  • Matra Bisnis
  • MB-ads
  • Pedoman Media Cyber
  • Redaksi
ADVERTISEMENT
Home Ekonomi Bisnis

Prof Dr Eddy Suratman : Deindustrialisasi itu Nyata

Matrabisnis by Matrabisnis
6 Februari 2023
in Ekonomi Bisnis
Reading Time: 2 mins read
A A
Ekonom Kalbar, Prof Dr Eddy Suratman.

Ekonom Kalbar, Prof Dr Eddy Suratman.

ADVERTISEMENT

Sektor sumber daya alam mentah masih menjadi penopang terbesar perekonomian Kalimantan Barat. Sayangnya industri manufaktur masih terbilang stagnan, kendati berbagai upaya terus dilakukan pemerintah guna mendorong industrialisasi di provinsi ini. “Deindustrialisasi itu nyata, lantaran Indonesia tidak pernah mencapai level industrialisasi 30 persen Produk Domestik Bruto (PDB),” kata Ekonom Kalbar, Prof Dr Eddy Suratman.

Ketika menjadi narasumber seminar Forum Jurnalis Ekonomi Khatulistiwa (Fojekha) di Hotel Maestro Pontianak, Jumat 3 Februari 2023, Eddy Suratman menyebut, bahwa dunia industri manufaktur di Kalbar tergolong mengalami stagnasi, sebagian besar ekspor kita masih berupa bahan mentah seperti CPO (minyak sawit mentah) dan bauksit.

READ ALSO

Terobosan Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

GIWATA Borneo Expo 2025 X Gebyar Kalbar Dibuka

Hal serupa menjadi potret kondisi industri nasional. Menurut dia, Indonesia tidak pernah mencapai level industrialisasi 30 persen Produk Domestik Bruto (PDB). Level industrialisasi tertinggi yang pernah dicapai adalah 29,1 persen pada 2001. Setelah itu menurun secara konsisten. Data sementara PDB 2018 kuartal III, level industrialisasi hanya di angka 19,7 persen.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Padahal, kata dia, sektor utama pendorong pertumbuhan ekonomi, yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, dan industri pengolahan. Termasuk di dalamnya sektor pertanian yang potensial untuk dikembangkan adalah pertanian perkebunan, seperti padi, sawit, dan karet. Termasuk industri pengolahan alumina dan bauksit.

Pengamat ekonomi ini menilai, faktor penghambat utama pembangunan Kalbar terkait dengan aspek kapasitas sumber daya manusia. “Rata-rata lama menempuh pendidikan masyarakat kita, yang tergambar dalam Indeks Pembangunan Manusia masih relatif rendah. Selain itu, terkait aspek infrastruktur serta akses listrik, sanitasi, dan air bersih juga relatif rendah. Begitu juga rasio jalan dengan kondisi baik, relatif rendah,” tuturnya.

Page 1 of 2
12Next
Tags: Deindustrialisasi itu nyataEkonom KalbarFojekhaProf DR Eddy Suratman
ADVERTISEMENT
Previous Post

Pasar Modal Indonesia Ujung Tombak Pertumbuhan Ekonomi

Next Post

UMKM Raup Jutaan Rupiah Selama Imlek di Singkawang

Related Posts

Terobosan Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas
Ekonomi Bisnis

Terobosan Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

28 Juni 2025
GIWATA Borneo Expo 2025 X Gebyar Kalbar Dibuka
Ekonomi Bisnis

GIWATA Borneo Expo 2025 X Gebyar Kalbar Dibuka

28 Juni 2025
DJPb Ungkap Kinerja APBN di Kalbar Tetap Ekspansif
Ekonomi Bisnis

DJPb Ungkap Kinerja APBN di Kalbar Tetap Ekspansif

28 Juni 2025
Raih Mimpi Bersama Bank Kalbar, Coffee Shop Ruang Kertjah Sukses
Ekonomi Bisnis

Raih Mimpi Bersama Bank Kalbar, Coffee Shop Ruang Kertjah Sukses

28 Juni 2025
Informa Raih Penghargaan Ritel Furnitur Terbaik di Asia
Ekonomi Bisnis

Informa Raih Penghargaan Ritel Furnitur Terbaik di Asia

28 Juni 2025
Disuport Bank Kalbar, Metro Sport Sukses Tembus Pasar Nasional
Ekonomi Bisnis

Disuport Bank Kalbar, Metro Sport Sukses Tembus Pasar Nasional

27 Juni 2025
Next Post
UMKM Raup Jutaan Rupiah Selama Imlek di Singkawang

UMKM Raup Jutaan Rupiah Selama Imlek di Singkawang

XL Prioritas Buka Pre-order Eksklusif Samsung S23 Series

XL Prioritas Buka Pre-order Eksklusif Samsung S23 Series

Gempa Turkiye karena Dua Patahan di Lempeng Anatolia

Gempa Turkiye karena Dua Patahan di Lempeng Anatolia

Discussion about this post

English   Indonesian

Pos-pos Terbaru

  • Terobosan Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas
  • SIMPATI Sang Trendsetter Kini Lebih Digital
  • GIWATA Borneo Expo 2025 X Gebyar Kalbar Dibuka
  • DJPb Ungkap Kinerja APBN di Kalbar Tetap Ekspansif
  • Raih Mimpi Bersama Bank Kalbar, Coffee Shop Ruang Kertjah Sukses
ADVERTISEMENT

Tentang Matrabisnis.id

Matrabisnis.id adalah media online pengembangan dari media cetak Matra Bisnis yang berbentuk tabloid dan terbit secara mingguan setiap hari Rabu. Matra Bisnis merupakan media cetak pertama di Kalimantan Barat, yang fokus pada berita-berita ekonomi dan terbit perdana pada tahun 2015.

Kategori

  • ADVERTORIAL
  • Bursa
  • Digital
  • Ekonomi Bisnis
  • Entertainment
  • Film
  • Internasional
  • Kedai
  • Kesehatan
  • Komoditi
  • Lifestyle
  • Musik
  • News
  • OPINI
  • Otomotif
  • PROMOTED
  • Properti
  • Sosok
  • Sport
  • Tak Berkategori
  • Tekno
  • Travel

Recent Posts

  • Terobosan Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas
  • SIMPATI Sang Trendsetter Kini Lebih Digital
  • GIWATA Borneo Expo 2025 X Gebyar Kalbar Dibuka
  • DJPb Ungkap Kinerja APBN di Kalbar Tetap Ekspansif

Copyright Matra Bisnis @2023

No Result
View All Result
  • News
  • Komoditi
  • Travel
  • Otomotif
  • Entertainment
    • Lifestyle
    • Musik
    • Film
  • Sosok
  • Galery
  • Sport
  • Properti

Copyright Matra Bisnis @2023

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.