Rudy Mahani Harahap resmi menggantikan Ayi Riyanto sebagai Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Selasa 30 Januari 2024. Penandatanganan pengukuhannya langsung disaksikan oleh Pj Gubernur Kalbar, Harisson dan Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah, Raden Suhartono.
Setelah dilantik, kepada awak media, Rudy berkata, agar program-program pemerintah daerah, baik yang sedang didesain maupun yang sedang dijalankan harus memperhitungkan resiko-resiko. “Buatlah rencana yang berbasis resiko dan tidak sekadar membuat rencana yang copy paste,” ucap Rudy.
Dia menilai, bahwa setiap daerah selalu berbeda konteksnya. Di Kalbar sendiri memiliki beragam kultur, tidak seperti masyarakat di kota-kota besar lain, seperti Jakarta. Kalbar boleh dibilang berkelas internasional, lantaran memiliki “kompetitor” langsung yang berbatasan ke Malaysia.
“Ini biasanya punya ide-ide baru yang kreatif dengan mencontoh, bahkan lebih baik dari negara sebelah. Seperti Korea dengan Jepang, karena saling berbatasan, maka terjadi kompetisi,” tutur Rudy.
Rudi mengaku sudah satu bulan berada di Kalimantan Barat. Dia melihat ada keinginan itu (kompetisi). Ada benchmark birokrasi. Di sini birokrasinya juga cerdas-cerdas, tingkat pendidikannya, kemampuan berdebatnya, kemampuan diskusinya yang tidak kagok.
“Tinggal bagaimana perdebatan atau diskusi itu benar-benar kolaboratif, sinergis, bukan menciptakan konflik-konflik yang tidak selesai. Jadi harus pastikan satu arah. Itulah tugas BPKP. Yakni melakukan sinergisitas dan membentuk kolaboratif para pihak yang dikenal sebagai pengelolaan atau manajemen resiko,” kata Rudy.
Kepada Pj Gubernur, dia mengingatkan agar terus menjaga pengendalian inflasi. Begitu pula dengan stunting yang menjadi program utama dan jangan sampai tidak tercapai target, karena programnya sudah ada. BPKP akan memastikan, bahwa strategi dijalankan dan inflasi terkendali.
Discussion about this post