Menyelam merupakan salah satu olahraga yang mengasikkan, selain hobi aktivitas ini juga memiliki komunitas. Di Kalimantan Barat (Kalbar) komunitas menyelam diketuai oleh Irwan Dirgantara dengan nama Orca Diving Club Kalbar. Tak sekadar menyelam, komunitas ini juga berperan penting dalam menjaga pelestarian alam bawah laut sekaligus merawat terumbu karang.
Orca Diving Club, komunitas selam dan freediving aktif dalam konservasi terumbu karang di pulau-pulau, utamanya di Pulau Lemukutan, salah satu destinasi wisata bahari di Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Pulau Lemukutan dikenal dengan keindahan bawah lautnya yang masih asli dan kearifan lokal budaya masyarakatnya. Di sini tersedia aktivitas snorkeling, memancing sekaligus menikmati suasana pulau nan asri.

Orca Diving Club Kalbar dibentuk pada tahun 2001 dalam sebuah yayasan, komunitas berisi ratusan anggota yang beroperasi secara independen, dengan biaya sendiri dalam setiap melakukan aktivitas menyelam, dari mengibarkan bendera merah putih di dalam air, hingga merawat terumbu karang dan kegiatan lingkungan lainnya di kawasan pulau.
Irwan Dirgantara yang biasa disapa Babe oleh anggota komunitasnya, tentu berharap peran aktif pihak swasta untuk turut menjaga pelestarian alam dengan melakukan gerakan konservasi, tidak hanya di darat dengan tanaman mangrove tapi juga di air, melakukan transplantasi terumbu karang demi menjaga keberlanjutan ekosistem laut.
“Ya, kami berharap swasta juga menaruh kepedulian terhadap keberlangsungan ekosistem bawah air, memperbanyak kegiatan sosial melalui CSR dengan melakukan konservasi dan transplantasi terumbu karang,” ujar Irwan.
Di Kalimantan Barat juga banyak pulau-pulau yang tak kalah bagusnya dengan daerah lain. Di antaranya ada kawasan observasi ekowisata Pulau Randayan dan sekitarnya, yang merupakan kawasan konservasi perairan dengan zona inti dan zona pemanfaatan terbatas serta area di sekitar pulau Lemukutan, Pulau Kabung dan Pulau Seluas di Kabupaten Bengkayang dan banyak lagi pulau-pulau yang menyebar di provinsi ini yang harus dijaga kelestariannya.
“Sesungguhnya potensi keindahan bawah air di pulau-pulau kita bagus, hanya kondisi air saja yang kalah bening dibanding daerah lain, semisal Bali. Di kita tergantung cuaca untuk mendapatkan kondisi air yang jernih,” tutur Irwan.

Kakek empat cucu yang kini berusia 56 tahun ini, sangat konsisten menjaga alam, dia tak mau ekosistem bawah air ini rusak, tak terawat dan tak bisa dinikmati oleh para penyelam.
Menurutnya, keindahan pulau-pulau di Lemukutan, Randayan dan pulau-pulau lain di Kalbar masih terjaga dengan baik. Bersama komunitas Orca Diving Club yang dipimpinnya, Irwan terus memantau dan melakukan kegiatan transplantasi terumbu karang yang belum banyak dilakukan dari pihak mana pun. Dia berharap Dinas Kelautan dapat terus memantau dan memonitor kondisi bawah laut.

“Untuk melakukan transplantasi terumbu karang, itu tidak sekadar merehablitasi dengan memindahkan fragmen karang hidup ke lokasi baru, atau memperluas ekosistem karang yang ada. Tapi juga butuh perawatan. Bagaimana kondisinya setelah tiga bulan, apakah ada sedimen atau tidak. Kondisi perairan kita kan dangkal, jadi faktor sedimen itu kuat, dan harus harus selalu dibersihkan,” jelasnya.
Pekerjaan perawatan terumbu karang ini telah dilakukan oleh Orca Diving Club Kalbar selama bertahun-tahun, namun diakui Irwan, bahwa komunitasnya juga punya keterbatasan, terutama dalam hal finansial yang selama ini ditanggung bersama anggota komunitasnya.
Discussion about this post