Gegara dibadai Pandemi Covid-19, usaha Kedai Kak Mimin yang semula lancar terpaksa terhenti. Perempuan ini sempat kehilangan semangat, lantaran modal sudah tergerus. Namun semangat Kak Mimin masih membara untuk melanjutkan usaha. Beruntung ia bertemu Bank Kalbar yang membuatnya bersemangat untuk bangkit kembali dan membuat usahanya kini lancar.
Bagi Mimin Warsini, owner Kedai Kak Mimin, yang akrab disapa Kak Mimin, dunia usaha bukanlah hal baru. Sejak tahun 2016, ia telah menjalankan sebuah kantin kecil di lingkungan sekolah di Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.
Usahanya berjalan lancar dan cukup laris dan menjadi sumber penghidupan yang stabil bagi keluarganya. Setiap hari, anak-anak sekolah menjadi pelanggan setia yang menantikan jajanan buatan Kak Mimin.
Namun, semua berubah drastis saat pandemi Covid-19 membadai. Aktivitas sekolah dihentikan, dan usaha kantin yang bergantung pada keramaian anak-anak sekolah pun terpaksa tutup.
Dua tahun lamanya Kak Mimin harus berhenti berjualan. Selain kehilangan penghasilan, ia juga kehilangan semangat. Meski keinginan untuk kembali berjualan tetap menyala, keterbatasan modal membuatnya bingung harus mulai dari mana.
Tahun 2021 menjadi titik balik. Kak Mimin dipertemukan dengan seseorang yang memperkenalkannya pada Bank Kalbar dan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Awalnya, ia sempat ragu karena belum pernah meminjam modal ke bank sebelumnya. Namun setelah dijelaskan proses dan keuntungannya, keraguan itu berubah menjadi harapan baru.
Discussion about this post