Masyarakat pun semakin nyaman melakukan transaksi dengan QRIS melalui seluruh aplikasi pembayaran, baik dari bank maupun dompet digital. Cukup hanya dengan memindai kode QR di tempat-tempat perbelanjaan atau restoran, pembayaran sudah bisa dilakukan tanpa uang tunai atau kartu.
“Cukup hanya dengan mengandalkan aplikasi e-wallet atau mobile banking di smartphone milikmu, maka bisa melakukan pembayaran cashless secara praktis dan mudah hanya dengan memindai barcode,” tulis pernyataan resmi Bank Indonesia beberapa waktu lalu.
Di awal peluncurannya, masyarakat serta pemilik toko memang banyak yang ragu dalam menggunakan sistem pembayaran digital ini dengan berbagai alasan. Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai merasa nyaman karena kemudahannya menggunakan QRIS. Kini kehadiran QRIS semakin populer dan disukai masyarakat maupun pelaku usaha, dari pedagang kecil hingga ritel modern.
Pada 2021, Bank Indonesia menambahkan fitur baru lewat QRIS Tuntas (Tarik Tunai, Transfer dan Setor) yang semakin memperluas fungsi QRIS, tak hanya untuk pembayaran tapi juga penarikan dan transfer uang. Sistem ini juga sudah mendukung transaksi lintas negara atau cross border, yang memungkinkan turis asing menggunakan aplikasi pembayaran dari negara asalnya.
Tak berhenti di dalam negeri, pemerintah Indonesia juga telah memperluas penerapan QRIS ke luar negeri. Sampai saat ini, QRIS juga bisa digunakan di Malaysia, Singapura dan Thailand.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyebut, ada delapan negara di Asia yang menjadi target pengembangan QRIS. Negara-negara tersebut adalah Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Jepang, Korea Selatan, India dan Uni Emirat Arab.
“Kami akan fokus dulu dari delapan negara, yaitu di Asia, Malaysia, Singapura, Thailand. Kemudian Filipina, serta empat negara lain, Jepang, Korea Selatan, India dan Uni Emirat Arab,” kata Perry beberapa waktu lalu.**
Discussion about this post