“Dengan ratusan ribu nasabah binaan ini, PNM terus melakukan pemberdayaan dan pembinaan selain juga membantu pembiayaan modal usaha serta pelatihan untuk pengembangan usaha mereka. Dari aspek legalitas juga kita bantu, termasuk legalitas sertifikasi halal,” jelas Arief.
Melalui berbagai dukungan yang diberikan oleh PNM, Menteri UMKM optimis mampu menciptakan dampak nyata bagi penguaha ultra mikro di Indonesia. “Kita memang harus bersinergi, berkolaborasi dengan berbagai pihak selain Kementerian UMKM dan PNM juga pihak-pihak lain, seperti Bank Indonesia, perbankan serta pemerintah daerah. Ini tidak hanya meningkatkan skala UMKM khususnya pengusaha ultra mikro saja, tetapi juga bisa meningkatkan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan,” ujar Maman.
Ia menyampaikan akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi masyarakat yang didominasi oleh UMKM. Saat ini ada sekira 60 juta pengusaha UMKM yang menciptakan lapangan kerja hingga 90 persen. “Saya mengajak semua pihak untuk membangun kolaborasi positif dan secara riil memberikan kontribusi kepada 60 juta pelaku UMKM di Indonesia,” imbuhnya.
Maman juga mengajak seluruh kepala daerah untuk menerapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah demia mendukung pengembangan UMKM di daerah masing-masing.
“Jika kita mengalokasikan 40 persen dari anggaran untuk belanda produk UMKM, maka sektor UMKM akan benar-benar tumbuh. Saya siap bersinergi dengan seluruh kepala daerah untuk mengawalnya,” tegas Maman.
Sementara Sekda Kalbar  Harisson yang hadir mewakili Gubernur berharap, agar Menteri UMKM yang merupakan putra daerah Kalbar bisa memprioritaskan program UMKM untuk Kalimantan Barat, agar UMKM daerah ini mampu bertumbuh, minimal seperti pohon beringin, yang mampu menjadi penopang perekonomian nasional.
“Walaupun tugas sebagai Menteri yang harus berpikir nasional, namun sebagai anak daerah Kalimantan Barat, UMKM Kalbar haruslah menjadi prioritas yang mampu melesat dan diperhitungkan di tingkat nasional,” kata Harisson.
Pembukaan Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro di Pontianak dilakukan oleh Menteri UMKM Maman Abdurrahman dengan tabuhan rebana bersama Sekda Kalbar, Harisson, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar, Nur Asyura Anggini Sari, Dirut PNM, Arief Mulyadi dan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Babe Haikal Hassan Baras.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatangan MoU Kementerian UMKM dan BPJPH yang dilakukan oleh Menteri Maman Abdurrahman dan Babe Haikal. **
Discussion about this post