Program ini terdiri dari dua jenis pelatihan utama, yaitu soft skill dan hard skill, guna membekali peserta dengan keterampilan yang komprehensif. Kelas soft skill yang dilaksanakan secara online, menghadirkan materi seputar public speaking, kewirausahaan, literasi finansial, dan kesehatan mental.
Sementara itu, kelas hard skill yang dilakukan secara langsung, fokus pada pelatihan praktis, seperti pembuatan dan pemasaran roti dan kue, serta keterampilan seni dekorasi berbasis kain yang memiliki nilai jual tinggi atau yang dikenal dengan tufting.
Melalui kombinasi kedua pelatihan ini, peserta diharapkan tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga kesiapan mental dan kemampuan manajerial untuk mendukung kemandirian ekonomi di masa depan.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta, Amiek Diyah Ambarwati, menambahkan, dengan adanya program pelatihan, Perempuan warga binaan diharapkan bisa memperoleh keterampilan baru yang dapat membantu mereka dalam beradaptasi setelah kembali ke masyarakat, serta memberi dampak positif dalam kehidupan mereka di masa depan.
Program pelatihan semacam ini juga dapat memperbaiki kesejahteraan mental dan meningkatkan rasa percaya diri mereka.
Amiek mengucapkan terima kasih kepada Menteri PPPA dan XL Axiata yang telah peduli terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan khususnya di LPP Yogyakarta dengan pemberian pelatihan dan dukungan ini.
“Semoga dengan kegiatan ini Warga Binaan Pemasyarakatan mempunyai skill dan bekal untuk kembali ke masyarakat membawa manfaat untuk keluarga dan masyarakat pada umumnya,” ujarnya.
Program ini sendiri akan berlangsung hingga bulan Mei 2025 dan difokuskan pada pelatihan inkubasi jangka pendek. Untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitasnya, akan ada ketua pendamping di setiap Lapas yang bertugas membantu dan mendampingi peserta setelah program selesai.
Lebih lanjut, XL Axiata tidak hanya berupaya memberikan pelatihan, tetapi juga membangun ekosistem yang mendukung keberlanjutan usaha mereka setelah bebas. Teknologi digital menjadi kunci dalam membuka akses pasar dan tenaga kerja lebih luas bagi mereka.
Sebagai bagian dari inisiatif keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan, program ini juga mendukung beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) seperti kesetaraan gender (SDG 5), meningkatkan kapasitas perempuan dalam kewirausahaan dan kemandirian ekonomi.
Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (SDG 8), memberikan pelatihan berbasis keterampilan yang dapat mendukung partisipasi perempuan dalam ekonomi. Kemitraan untuk mencapai tujuan (SDG 17), membangun kolaborasi dengan pemerintah dan sektor swasta dalam menciptakan dampak sosial yang lebih luas.
Program SheInspire memberikan dampak positif dengan menyediakan peluang nyata bagi perempuan warga binaan untuk membangun kembali kehidupan mereka. Beberapa manfaat utama yang diperoleh peserta meliputi peningkatan keterampilan dan kompetensi, baik dalam wirausaha maupun digital marketing.
Persiapan untuk reintegrasi sosial, dengan membangun kembali kepercayaan diri dan kesiapan mental. Dukungan psikososial, agar mereka dapat menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik. Akses ke jaringan usaha dan komunitas, guna memperbesar peluang keberhasilan mereka di dunia bisnis.
Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, program ini menjadi langkah nyata dalam mendukung perempuan warga binaan agar dapat kembali ke masyarakat dengan keterampilan, kepercayaan diri, dan peluang ekonomi yang lebih luas.
Kolaborasi antara XL Axiata dan KemenPPPAÂ serta didukung oleh Yayasan WINGS Peduli ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan dampak yang lebih besar dalam pemberdayaan perempuan di Indonesia.**
Discussion about this post