“Kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan adalah isu mendesak yang perlu perhatian semua negara,” ujar Dian.
Ia percaya bahwa kolaborasi internasional adalah kunci dalam menciptakan perubahan nyata, dan grup seperti W20 memberikan peluang bagi negara-negara untuk berbagi ide, praktik terbaik, serta membangun kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan.
Di W20 Indonesia, program Sisternet sebagai pemberdayaan ekonomi perempuan telah menunjukkan keberhasilan yang signifikan, di mana program ini mendapatkan penghargaan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden Joko Widodo.
Lebih lanjut, Dian menggarisbawahi pentingnya peran W20 dalam mendorong dialog antarnegara dan memperjuangkan agenda kesetaraan gender yang lebih komprehensif. Melalui W20, negara-negara anggota G20 memiliki kesempatan untuk bekerja sama dalam merumuskan kebijakan yang mendukung perempuan, tidak hanya dalam aspek pemberdayaan ekonomi, tetapi juga dalam hal akses terhadap pendidikan, teknologi, dan penghapusan kekerasan perempuan.
Uli menambahkan, bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan adalah kunci untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di tingkat global. Di Indonesia, sebanyak 65,5 juta UMKM presentase terbanyak sebesar 64% UMKM dimiliki oleh Perempuan.
Dengan meningkatkan akses perempuan terhadap peluang ekonomi, negara-negara akan lebih mampu menciptakan lingkungan yang inklusif dan berdaya saing tinggi. Ia berharap rekomendasi ini dapat segera diadopsi oleh negara-negara anggota G20 dan menghasilkan dampak yang signifikan bagi perempuan di seluruh dunia.
W20 2024 mengajak para pemimpin G20 untuk memperkuat komitmen dalam mencapai pemberdayaan ekonomi perempuan dan kesetaraan gender. Dalam komunike terbaru di Brazil, W20 menyerukan penerapan tindakan nyata untuk mengurangi kesenjangan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja sebesar 25 persen pada tahun 2025, sesuai dengan komitmen Brisbane 2014.
Selain itu, W20 menekankan pentingnya penutupan kesenjangan digital, peningkatan partisipasi perempuan di bidang STEM, penerapan kode pembiayaan bagi pengusaha perempuan, penghapusan kekerasan terhadap perempuan, serta investasi dalam perlindungan sosial dan infrastruktur layanan.
W20 juga mendorong para pemimpin G20 untuk melacak dan melaporkan secara publik kemajuan investasi yang mendukung perempuan melalui dashboard gender hasil G20 yang terstandarisasi.
Mereka mendesak penyediaan dana untuk pengumpulan data sensitif gender, serta komitmen untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG-5) kesetaraan gender pada tahun 2030. Dengan implementasi inisiatif-inisiatif ini, W20 meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi dan sosial akan semakin meningkat, yang akan memperkuat daya tahan negara-negara G20 dalam menghadapi tantangan global.
Melalui G20 presidensi Brazil 2024 yang dihadiri lebih dari 1.000 peserta lintas negara, rekomendasi yang disampaikan oleh delegasi Indonesia akan memainkan peran penting dalam membentuk kebijakan yang mendorong kesetaraan gender ke depan. Implementasi dari inisiatif-inisiatif ini akan memastikan masa depan yang lebih inklusif dan makmur bagi perempuan di seluruh dunia.**
Discussion about this post