Pembiayaan perbankan syariah di Kalimantan Barat terus menunjukkan kinerja positif, selaras dengan pertumbuhan ekonomi syariah secara nasional. Pembiayaan syariah oleh perbankan di Kalimantan Barat pada 2023 tercatat sebesar 12,41 persen dengan nilai Rp 8,99 triliun.
“Perkembangan pembiayaan syariah ini juga didorong oleh peningkatan sinergisitas berbagai pihak dalam mendukung akselerasi kegiatan ekonomi dan keuangan syariah,” kata Nur Asyura Anggini Sari, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Barat, pada acara Gema Ekonomi Syariah Kalimantan Barat (Gebyar Kalbar) tahun 2024 dan peresmian Pusat Informasi Halal Kalimantan Barat, Â yang dipusatkan di Kantor BI Lama Pontianak, Jumat, 28 Juni 2024.

Kegiatan Gebyar Kalbar merupakan penyelenggaraan tahun ke tiga, yang diselenggarakan oleh BI Kalimantan Barat, bersinergi dengan Pemda Provinsi Kalbar, Kemenag, KDEKS, dan FKPU sebagai ikhtiar bersama dalam mendorong ekonomi dan keuangan syariah, sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru di Kalimantan Barat.
Anggini mengungkapkan, bentuk penguatan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Barat terkini, adalah dengan pembentukan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), yang semakin melengkapi media sinergisitas antara pemerintah daerah dengan lembaga/instansi terkait yang telah terbentuk sebelumnya, seperti Hebitren dan FKPU.
Ekonomi dan keuangan syariah kini telah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di berbagai negara. Di Indonesia, upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah telah bergulir sejak tahun 1991 dan sepanjang tahun 2023 melanjutkan pertumbuhan positif, terutama didorong oleh kinerja sektor unggulan Halal Value Chain (HVC) yang tumbuh sebesar 3,93 persen secara tahunan.
“Sektor HVX menopang hampir 23 persen dari ekonomi nasional yang dikontribusikan oleh sektor pertanian dan makanan minuman halal, pariwisata ramah muslim serta fesyen muslim,” kata Anggini.
Perkembangan Eksyar sejalan dengan pertumbuhan perbankan syariah. Bahkan, pada masa dan pasca pandemi Covid-19 (2020-2023) aset perbankan syariah mampu tumbuh double digit secara tahunan. Begitu pula peran perbankan syariah dalam pembiayaan ekonomi terus meningkat. Pada tahun 2023, pertumbuhan pembiayaan syariah pada sektor riil tumbuh 15,8 persen.
Tahun 2024, Bank Indonesia memproyeksikan ekonomi syariah akan tumbuh sebesar 4,7 hingga 5,5 persen secara tahunan (yoy). Ini didukung oleh pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah yang diperkirakan berada pada kisaran 10 hingga 12 persen (yoy).
Gebyar Kalbar 2024 yang mengangkat tema Penguatan Literasi, Inklusi, dan Halal Lifestyle untuk Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Syariah Kalimantan Barat dimulai 28 Juni hingga 30 Juni 2024.
Pj Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harrison, M.Kes yang hadir membuka rangkaian kegiatan Gebyar Kalbar 2024 sekaligus meresmikan Pusat Informasi Halal Kalimantan Barat, menyampaikan apresiasi dan menyambut baik event ini, sebagai langkah strategis dalam pengembangan ekonomi syariah di Provinsi Kalimantan Barat.
“Saya mengapresiasi Bank Indonesia yang konsisten mengawal literasi dan inklusi masyarakat, khususnya Kalimantan Barat. Kali ini fokus pada sektor ekonomi syariah dan industri keuangan syariah,” kata Harrison.
Dia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat secra kumulatif kuartal 1 tahun 2024 bertumbuh sebesar 4,9 persen (ctc) ditopang oleh meningkatnya jasa kesehatan 14,51 persen, administrasi pemerintahan 13,39 persen serta jasa pendidikan 9,45 persen.
Discussion about this post